Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Jabar 2026 Diteken, Dedi Mulyadi: ASN Puasa Internal, Layanan Publik Pesta

Kompas.com - 01/11/2025, 15:44 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan langkah efisiensi besar-besaran dalam penggunaan anggaran tahun 2026 usai pengurangan transfer dana ke daerah (TKD) sebesar Rp 2,4 triliun dari pemerintah pusat.

Kebijakan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) antara Pemprov dan DPRD Jawa Barat, Jumat (31/10/2025).

Dalam rapat paripurna tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DPRD menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 sebesar Rp 28,4 triliun.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk "puasa internal" di lingkungan Pemprov Jabar demi mengoptimalkan pelayanan publik.

Baca juga: Imbas Setoran Aqua ke PDAM Subang Rp 600 Juta, Dedi Mulyadi: Saya Identifikasi Sumber Air

"Iya, 2026 itu puasa untuk internal. Tapi untuk eksternal layanan publiknya pesta," ujarnya usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung.

Menurut Dedi, kebijakan efisiensi akan difokuskan pada pengurangan belanja yang tidak penting atau non-prioritas.

Adapun beberapa pos yang akan dipangkas antara lain perjalanan dinas, konsumsi rapat, pembayaran listrik, air, hingga biaya pemeliharaan dan alat tulis kantor.

Sistem WFH demi Tekan Biaya Operasional Kantor

Tak hanya itu, Pemprov Jabar juga berencana menerapkan sistem kerja work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk menekan biaya operasional kantor.

"Karena semakin banyak orang di kantor, semakin banyak air yang dipakai, listrik yang dipakai, semakin banyak jaringan internet yang digunakan," kata Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta itu memastikan bahwa efisiensi internal ini tidak akan memangkas anggaran untuk kepentingan publik.

Sebaliknya, alokasi bagi layanan dan pembangunan masyarakat meningkat.

Baca juga: Meski Anggaran Turun Rp 2,4 Triliun, Dedi Mulyadi Tetap Bangun 50 Sekolah Baru di Jabar

"Kita ingin anggaran benar-benar dirasakan masyarakat. Jadi yang kita hemat itu dari dalam, bukan dari program publik," tuturnya.

Dedi menyebut bahwa porsi terbesar anggaran masih dialokasikan untuk belanja pegawai dan biaya tetap (fix cost) sebesar Rp 8,36 triliun atau 29,36 persen dari total APBD.

Selain itu, alokasi untuk belanja infrastruktur di sektor pendidikan meningkat menjadi Rp 6,3 triliun atau 22,14 persen dari postur APBD yang telah disepakati.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa anggaran Rp 28,7 triliun yang sudah disepakati tetap mengakomodasi penyesuaian pengurangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TKD) sebagaimana arahan Kementerian Keuangan.

"Sesuai kebijakan Pak Gubernur, 2026 walaupun tanpa dana transfer yang maksimal, prioritas program tetap ada pada infrastruktur," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pabrik Kain di Cikancung Bandung Terbakar, Petugas Kerahkan Belasan Mobil Pemadam
Pabrik Kain di Cikancung Bandung Terbakar, Petugas Kerahkan Belasan Mobil Pemadam
Bandung
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar, Terdengar Ledakan Keras hingga Kaca Rumah Bergetar
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar, Terdengar Ledakan Keras hingga Kaca Rumah Bergetar
Bandung
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar di Cianjur, Satu Orang Luka Bakar
Truk Tangki BBM Terguling dan Terbakar di Cianjur, Satu Orang Luka Bakar
Bandung
Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 3 Tewas, 20 Penumpang Elf Jadi Korban
Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 3 Tewas, 20 Penumpang Elf Jadi Korban
Bandung
Banjir Landa Cibinong Bogor, 10 Rumah Terdampak
Banjir Landa Cibinong Bogor, 10 Rumah Terdampak
Bandung
Hujan Kembali Turun, Banjir Bojong Asih Bandung Belum Surut, Air Naik Lagi
Hujan Kembali Turun, Banjir Bojong Asih Bandung Belum Surut, Air Naik Lagi
Bandung
Banjir Berangsur Surut, Arus Lalu Lintas di Dayeuhkolot Mulai Pulih
Banjir Berangsur Surut, Arus Lalu Lintas di Dayeuhkolot Mulai Pulih
Bandung
Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Bandung
Suntik Rp 100 Miliar ke Bandara Kertajati, Dedi Mulyadi: Listrik Bisa Mati, Masa Jadi Tempat Kelelawar
Suntik Rp 100 Miliar ke Bandara Kertajati, Dedi Mulyadi: Listrik Bisa Mati, Masa Jadi Tempat Kelelawar
Bandung
APBD Jabar 2026 Diteken, Dedi Mulyadi: ASN Puasa Internal, Layanan Publik Pesta
APBD Jabar 2026 Diteken, Dedi Mulyadi: ASN Puasa Internal, Layanan Publik Pesta
Bandung
Hujan Deras Picu Longsor Klapanunggal Bogor, Rumah Warga Hancur
Hujan Deras Picu Longsor Klapanunggal Bogor, Rumah Warga Hancur
Bandung
Sungai Meluap karena Hujan Deras, Ratusan Warga Terdampak Banjir di Cileungsi Bogor
Sungai Meluap karena Hujan Deras, Ratusan Warga Terdampak Banjir di Cileungsi Bogor
Bandung
Banjir di Jalur Dayeuhkolot Bandung, Pengendara Motor Terpaksa Sewa Delman untuk Melintas
Banjir di Jalur Dayeuhkolot Bandung, Pengendara Motor Terpaksa Sewa Delman untuk Melintas
Bandung
Dayeuhkolot Bandung Kembali Terendam Banjir, Warga Bersiaga Sejak Dini Hari
Dayeuhkolot Bandung Kembali Terendam Banjir, Warga Bersiaga Sejak Dini Hari
Bandung
Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga di Jonggol Bogor, 83 Orang Mengungsi
Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga di Jonggol Bogor, 83 Orang Mengungsi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau