BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan Rp 100 miliar untuk modal operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan uang tersebut digunakan untuk menopang operasional perawatan fasilitas Bandara Kertajati.
"Kalau enggak disuntik, mati listriknya sama airnya. Masa dibiarkan itu menjadi tempatnya kelelawar," ujarnya usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (31/10/2025).
Meski tetap diberikan modal, Dedi menambahkan Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memaksimalkan potensi bandara kedua di Indonesia tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Uji KIR Tak Lagi oleh Dishub, tetapi Bengkel Resmi Produsen Kendaraan
"Tetapi kan ikhtiar-ikhtiarnya sedang kami lakukan dengan pemerintah pusat, dengan Kemenhub memberikan dukungan yang sangat optimal," katanya.
Mantan Bupati Purwakarta itu mengakui biaya operasional Bandara Kertajati tidak murah.
Ia pun menyebut bandara tersebut sebagai aset mewah milik Pemprov Jabar.
"Ya mudah-mudahan sajalah. Namanya juga barang mewah, ya pasti biaya pemeliharaannya mahal," katanya.
Baca juga: APBD Jabar 2026 Diteken, Dedi Mulyadi: ASN Puasa Internal, Layanan Publik Pesta
Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi berencana menjadikan BIJB Kertajati sebagai pusat industri dirgantara nasional, dengan merelokasi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Menurut Dedi Mulyadi, pemindahan ini tidak hanya akan mendongkrak industri kedirgantaraan dan pertahanan dalam negeri, tetapi juga berpotensi menghidupkan kembali penerbangan komersial.
"Jadi, kalau di sana (Kertajati) sudah ramai, komersialnya ikut ramai. Kan kalau ramai dengan industri pertahanan, pesawat-pesawatnya banyak, maskapai pasti berminat juga," kata Dedi di Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (22/8/2025).
Dedi menuturkan, maskapai akan lebih tertarik membuka kembali rute penerbangan ke Kertajati bila aktivitas bandara semakin ramai.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang