PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) muncul di sejumlah titik sejak musim panas ekstrem beberapa hari terakhir melanda wilayah Riau.
Salah satu titik api karhutla terdapat di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Upaya pemadaman sudah berlangsung dua hari, yang dilakukan tim Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, TNI, Polri, dan masyarakat peduli api (MPA).
Titik api terdapat di sebuah lahan kosong tanah gambut.
Meski belum diketahui penyebabnya, ada indikasi lahan ini diduga sengaja dibakar. Sebab, lahan terlihat baru dibersihkan dan kayu-kayu di dalamnya ditebang.
Semak-semak yang dibersihkan sudah menjadi abu.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau, Petugas TNI: Semakin Meluas
"Investigasi dari pihak desa, ini pembukaan lahan baru. Diduga ada unsur kesengajaan dan kami harap ini diproses (hukum)," kata Komandan Regu I Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, Darmawan, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi karhutla, Selasa (28/10/2025).
Dia menyebut, luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 1 hektar.
Api yang menyala di permukaan lahan sudah berhasil dipadamkan. Namun, bara api masih ada di dalam gambut yang tersebar di beberapa titik.
Pemadaman api di dalam gambut membutuhkan waktu.
Pada saat datang angin kencang, tiba-tiba muncul api di balik tembok beton pembatas lahan yang membakar semak belukar.
"Tadi sempat ada api 'loncat' membakar semak belukar. Jadi, kami terpaksa memanjat tembok untuk memadamkan api," sebut Darmawan, yang juga didampingi petugas TNI-Polri.
Baca juga: Update Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Titik Api Banyak yang Padam
Petugas dengan cepat melakukan penyiraman untuk mencegah api mengarah ke permukiman warga.
Sebab, jarak api dari rumah warga hanya sekitar 50 meter.
Sebelumnya, sebut Darmawan, pihaknya sempat memadamkan api pada malam hari karena api mendekati rumah warga.
"Api yang mengarah ke permukiman sudah berhasil kami cegah. Sekarang kami fokus pemadaman api di dalam gambut. Cuma kendalanya sumber air minim dan gambut cukup dalam," kata Darmawan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang