PEKANBARU, KOMPAS.com - Puluhan warga di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mengalami keracunan makanan setelah menghadiri acara Festival Literasi 2025.
Para korban dilaporkan mengalami gejala muntah, mual, dan diare setelah mengonsumsi makanan dari kegiatan tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Inhu Ade Agus Hartanto memastikan pemerintah daerah menanggung sepenuhnya biaya pengobatan para korban.
"Korban ada yang anak-anak dan dewasa. Mereka masih menjalani perawatan intensif," kata Ade saat diwawancarai wartawan di Inhu, Rabu (29/10/2025).
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan berharap seluruh korban segera pulih.
"Kami mohon maaf. Semua ini tentu tidak kita inginkan. Kita doakan agar seluruh pasien segera pulih," ujar Ade.
Ade menjelaskan, keputusan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) diambil setelah melihat jumlah korban yang terus bertambah.
"Sudah kami tetapkan sebagai KLB dan pembiayaan para pasien akan ditanggung pemerintah daerah," jelas Ade.
Selain itu, ia mengimbau seluruh rumah sakit agar tidak kaku dalam menerapkan prosedur ketika menghadapi situasi darurat seperti ini, dan tetap mengutamakan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Inhu, Sandra, mengatakan penetapan KLB didasari hasil penyelidikan epidemiologi (PE).
"Hasil PE awal ditemukan 31 kasus dengan keluhan yang sama, yaitu diare, mual, dan muntah, setelah mengkonsumsi makanan di acara Festival Literasi," jelas Sandra.
Menurutnya, kondisi tersebut telah memenuhi kriteria KLB keracunan pangan sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 2 Tahun 2013.
Sebagai langkah lanjutan, Dinas Kesehatan telah melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terhadap pihak katering penyedia makanan.
Hingga kini, sampel makanan, muntahan, dan tinja korban masih diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Riau untuk memastikan penyebab pasti kontaminasi.
Pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Inhu selaku penyelenggara acara juga telah berkoordinasi langsung dengan dinas kesehatan sejak indikasi awal kasus muncul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang