KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengungkapkan rasa bangganya terhadap Desa Penggarit di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jateng.
Ia menyatakan, Desa Penggarit bisa menjadi contoh desa-desa lain dalam menumbuh kembangkan ekonomi baru. Pasalnya, Desa Penggarit punya mangga dan kambing sebagai potensi untuk mengembangkan ekonomi baru.
"Semua kepala desa (kades) harus mempunyai daya dobrak guna mengembangkan ekonomi di daerahnya masing-masing. Contoh Kepala Desa Penggarit, Penggarit punya (potensi) mangga dan juga kambing," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (2/11/2025).
Hal tersebut dikatakan Gubernur Ahmad Luthfi saat membuka Festival Mangga yang dikunjungi ribuan masyarakat di Lapangan desa tersebut. Sabtu, (1/11/2025).
Hadir dalam pembukaan festival ini Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Pemalang, Bupati Tegal, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda Pemalang), Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pemalang dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Kepala OPD Pemkab Pemalang, Forum Komunikasi Pimpinan Camat (Forkopimcam) Taman, para Kades se-Kecamatan Taman.
Baca juga: Dukung Program Kecamatan Berdaya, Pemkab Pemalang Resmikan RPPA Kecamatan Ulujami
Sebelumnya, Bupati Pemalang Anom Widyantoro mengemukakan, festival mangga tersebut diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mempromosikan produk unggulan daerah, serta menggeliatkan ekonomi lokal dan pariwisata.
Anom menjelaskan, festival ini digelar untuk mempromosikan produk unggulan daerah yakni mangga istana yang sudah terkenal di tingkat nasional.
Ia berharap festival dapat menjadi wadah bagi petani mangga istana untuk menjual hasil panen dengan harga yang lebih stabil dan layak. Dengan begitu, bisa meningkatkan kesejahteraan petani yaitu dengan
Selain mempromosikan produk lokal, Anom menjelaskan bahwa festival tersebut juga dapat menggeliatkan ekonomi lokal. Sebab penyelenggaran festial ini dapat menarik pengunjung sehingga membawa dampak positif pada penginapan, UMKM, dan ekonomi kreatif di Pemalang.
"Pelestarian budaya (kesenian) dan alam menjadi fokus penting dalam festival ini, dengan harapan produksi mangga dapat dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan," tutur Anom
"Festival mangga juga dapat menjadi daya tarik wisata yang unik dan menarik bagi Pemalang, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan berdampak positif pada pendapatan daerah," sambungnya.
Nampak Kirab Pengantin Mangga yang diikuti Bupati Pemalang Anom Widiyatoro beserta istri dan Wakil Bupati Pemalang beserta istri, diiringi para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang. Mereka berjalan dari objek wisata Benowo Park menuju lapangan desa Penggarit, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (1/11/2025).Pada kesempatan itu, Kepala Desa (Kades) Penggarit, Imam Wibowo melaporkan, festival mangga diselenggarakan untuk mencegah jatuhnya harga mangga saat memasuki musim panen raya.
Dengan menggelar festival ini para pembeli bisa melakukan transaksi pembelian langsung kepada petani mangga istana.
"Pada Tahun 2022 dalam waktu 2 hari mencapai Rp. 1,5 miliar, semoga pada 2025 ini bisa melampaui tahun sebelumnya," ungkapnya.
Festival Mangga diawali dengan "Kirab Pengantin Mangga" dan seni budaya yang diikuti Bupati Pemalang Anom Widiyatoro beserta istri dan Wakil Bupati Pemalang beserta istri, diiringi para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang. Mereka berjalan dari objek wisata Benowo Park menuju lapangan desa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang