Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Tak Berdaya, Pedagang Buku Bekas Pasar Blauran Surabaya Ditinggal Pembeli

Kompas.com - 30/09/2025, 11:07 WIB
Azwa Safrina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu pasar buku bekas paling ikonik di Surabaya yang namanya sudah melegenda, yakni Pasar Buku Bekas Blauran.

Pasar yang terletak di Jalan Kranggan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur itu selalu menjadi incaran masyarakat saat ingin mencari buku-buku dengan harga miring.

Desak riuh berseru-seru antar pembeli yang saling berebut buku, sedangkan pedagang yang sibuk menjajakan dagangannya.

Semakin malam, kebisingan itu semakin terasa.

Jalanan antara kios satu dengan yang lain selalu dikerumuni pembeli yang datang.

Lorong penuh hampa

Namun, kini semua kebisingan itu telah lenyap.

Jalanan yang dulunya penuh sesak itu kini hanya tersisa lorong-lorong kosong penuh kehampaan.

Baca juga: Depot Hj Rochmah, Sepiring Rasa, Seruas Sejarah di Tengah Pasar Blauran Surabaya

Jika dulu kios-kios selalu berlomba memamerkan ribuan tumpukan buku, kini hanya terlihat terpal-terpal yang ditutupi debu tebal seolah sudah ditinggalkan sejak lama.

Bau kertas buku yang biasanya menyambut setiap pengunjung yang datang, sekarang hanya tersisa bau apek yang menyelimuti.

Salah satu pedagang yang masih bertahan, Kusni, mengungkapkan mirisnya kondisi Pasar Blauran yang semakin sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19.

Kusni mengenang momen saat para pembeli berbondong-bondong datang dan berebut buku di tokonya.

“Ramai banget dulu itu, mengantri sampai desak-desakan di sini,” kenang Kusni kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).

Ia menuturkan, penurunan pengunjung yang drastis tersebut terjadi karena situasi Pasar Blauran yang tidak mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Baca juga: Toko Buku Togamas Margorejo Surabaya, Dulu Pencipta Memori Manis, Kini Tinggal Kenangan

Ditambah lagi, semakin maraknya penjualan buku secara online. “Apalagi sekarang kan online di mana-mana, padahal harganya di sini sama online juga hampir sama, malahan kalau pembeli di sini bisa lihat langsung kondisi bukunya, bagus atau tidak, ada coretan atau kerusakan atau tidak,” tutur dia. 

Dari 35 pedagang yang sebelumnya ada, sekarang hanya tersisa 7 pedagang yang masih bertahan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Surabaya
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Surabaya
Banjir Lumajang, Aldi Gendong Motor di Pundak demi Pulang ke Rumah
Banjir Lumajang, Aldi Gendong Motor di Pundak demi Pulang ke Rumah
Surabaya
Mentan Amran: Getarkan Dunia, Indonesia Capai Swasembada Pangan dalam Setahun
Mentan Amran: Getarkan Dunia, Indonesia Capai Swasembada Pangan dalam Setahun
Surabaya
Cerita Seru Warga Surabaya Datang Sendiri ke Pesta Halloween
Cerita Seru Warga Surabaya Datang Sendiri ke Pesta Halloween
Surabaya
Tewaskan 2 Pemotor di Tulungagung, Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka
Tewaskan 2 Pemotor di Tulungagung, Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka
Surabaya
Antarkan Teman Bunuh Selingkuhan istri, Pria di Lumajang Ditangkap, Terancam 13 Tahun Penjara
Antarkan Teman Bunuh Selingkuhan istri, Pria di Lumajang Ditangkap, Terancam 13 Tahun Penjara
Surabaya
Girangnya Pedagang Asongan di Jember, Diborong Mentan Amran 100 Dollar AS
Girangnya Pedagang Asongan di Jember, Diborong Mentan Amran 100 Dollar AS
Surabaya
PDI-P Tolak Soeharto Jadi Pahlawan, Hasto: Banyak Catatan Pelanggaran HAM
PDI-P Tolak Soeharto Jadi Pahlawan, Hasto: Banyak Catatan Pelanggaran HAM
Surabaya
Bupati Indah Ungkap Penyebab Banjir Lumajang, karena Petugas Terlambat Buka Pintu Air
Bupati Indah Ungkap Penyebab Banjir Lumajang, karena Petugas Terlambat Buka Pintu Air
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau