KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat memprakirakan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya selama periode 1 hingga 5 November 2025.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan kondisi atmosfer saat ini mendukung pertumbuhan awan hujan secara intensif di sebagian besar wilayah Jawa Barat.
Menurut Rahayu, suhu permukaan laut di perairan sekitar Jawa Barat masih cukup hangat, sehingga berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan pada skala lokal.
Kelembapan udara di wilayah tersebut juga relatif tinggi, dengan kisaran antara 55 hingga 92 persen di lapisan 850 hingga 700 milibar.
Baca juga: BMKG Catat 99 Gempa dan 1,2 Juta Sambaran Petir Guncang Jawa Barat Sepanjang Oktober 2025
“Diprakirakan pada sepekan ke depan, umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat cerah berawan hingga berawan pada pagi hari. Namun pada siang, sore, hingga malam hari berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang,” ujar Rahayu, Minggu (2/11/2025).
Teguh Rahayu menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem di wilayah Bandung Raya didorong oleh beberapa faktor lokal dan regional. Kelembapan udara di lapisan 850 dan 700 milibar masih tinggi, berkisar antara 50 hingga 90 persen.
Selain itu, analisis streamline menunjukkan mulai melemahnya dominasi angin timuran (Monsun Australia) dan masuknya angin baratan (Monsun Asia), yang membawa lebih banyak uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Kata BMKG Soal Puncak Musim Hujan di Indonesia Bagian Tengah dan Timur
Suhu minimum di Bandung Raya berkisar antara 18 hingga 20 derajat Celsius, sedangkan suhu maksimum dapat mencapai 31 hingga 35 derajat Celsius.
“Data BMKG Bandung menunjukkan suhu udara minimum terendah selama Oktober 2025 tercatat pada 9 Oktober sebesar 18,6°C, sementara suhu maksimum tertinggi terjadi pada 4 Oktober dengan 35,4°C,” jelas Rahayu.
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat (50–100 mm/hari) akan terjadi di sejumlah daerah Jawa Barat selama 1–5 November 2025.
Daerah-daerah tersebut meliputi Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran.
Baca juga: BMKG: 43 Persen Wilayah Indonesia Telah Masuk Musim Hujan
Rahayu menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan genangan air, banjir, hingga tanah longsor di wilayah dengan kontur curam.
“Khusus untuk daerah bertopografi bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang selama beberapa hari berturut-turut,” ujarnya.
BMKG mengingatkan masyarakat serta pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap dampak hujan lebat seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta kerusakan infrastruktur lainnya,” ujar Rahayu.
Baca juga: BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Mulai November 2025-Februari 2026
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BMKG: Waspadai Dampak Hujan Lebat di Bandung Raya dan Jabar Sepekan ke Depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang