Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG: Kepri Hadapi Puncak Musim Hujan hingga Desember 2025

Kompas.com - 01/11/2025, 08:15 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengumumkan bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasuki puncak musim hujan pada bulan November 2025.

Pihak BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, menjelaskan bahwa bulan November merupakan periode puncak musim hujan untuk sebagian besar wilayah di Kepri.

“Umumnya di wilayah Kepri bulan November ini merupakan puncak musim hujan,” ujar Ramlan Djambak saat dikonfirmasi di Batam, Jumat (31/10/2025) dikutip dari Antara.

Baca juga: Peringatan BMKG: Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Samudra Hindia hingga 3 November

Ia menambahkan bahwa curah hujan selama periode ini berkisar antara 150 milimeter (mm) hingga 300 mm, terutama bila terjadi cuaca ekstrem.

Menurutnya, kondisi tersebut mencakup 79 persen wilayah Kepri, termasuk Maja, Natuna, Bintan, Batam bagian timur, Tanjungpinang, Dabo Singkep, Lingga, dan Anambas.

“Jadi 79 persen wilayah di Kepri mengalami puncak musim hujan,” ucap Ramlan.

Apa Saja Potensi Dampak yang Harus Diwaspadai?

Ramlan menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan di wilayah Kepri perlu diantisipasi karena dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Perlu kewaspadaan semua, potensi puncak musim hujan di bulan November karena dapat terjadi hujan ekstrem sehingga kewaspadaan lebih ditingkatkan bagi masyarakat, maupun pengelola sumber daya air dan kebencanaan, serta infrastruktur,” katanya.

Baca juga: BMKG Pastikan Busa Hitam di Subang Bukan Fenomena Alam, tapi Aktivitas Industri

BMKG mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari genangan air yang dapat menimbulkan banjir dan penyakit.

Sementara pemerintah daerah diimbau melakukan penataan kawasan rawan banjir dan memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah yang berpotensi longsor dan banjir.

Ramlan menegaskan bahwa BMKG terus memantau perkembangan cuaca melalui informasi harian, mingguan, dan peringatan dini jika ditemukan potensi cuaca ekstrem.

 

Baca juga: Gerah Saat Malam Pertanda Akan Turun Hujan? Ini Penjelasan BMKG

“Setiap hari kami memperbaharui informasi perkembangan cuaca seperti apa, setiap ada informasi cuaca yang kami bagikan kepada masyarakat umum, maupun pengguna transportasi darat, laut, dan udara,” jelasnya.

Menurut Ramlan, sistem peringatan dini BMKG menjadi acuan penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam mengambil langkah cepat menghadapi potensi bencana.

Halaman:


Terkini Lainnya
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Sulawesi Selatan
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Sulawesi Selatan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Jawa Timur
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
Jawa Timur
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Sumatera Utara
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Jawa Barat
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Sumatera Selatan
Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?
Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?
Jawa Tengah
Gusti Neno Ungkap Tanda Alam Sebelum Wafatnya PB XIII, Pohon Tua Tumbang Saat Hujan Deras
Gusti Neno Ungkap Tanda Alam Sebelum Wafatnya PB XIII, Pohon Tua Tumbang Saat Hujan Deras
Jawa Tengah
Contoh Sertifikat Tanah Elektronik, Bentuk dan Isinya
Contoh Sertifikat Tanah Elektronik, Bentuk dan Isinya
Kalimantan Timur
Usai Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Budi Arie Setiadi Ingin Dukung Gerindra
Usai Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Budi Arie Setiadi Ingin Dukung Gerindra
Jawa Timur
Prosesi Adat Keraton Akan Iringi Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII di Imogiri
Prosesi Adat Keraton Akan Iringi Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII di Imogiri
Jawa Tengah
Onadio Leonardo Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Polres Jakarta Barat
Onadio Leonardo Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Polres Jakarta Barat
Jawa Timur
Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya
Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau