KOMPAS.com – Setiap akhir Oktober, suasana Halloween biasanya dipenuhi kisah mistis dan horor dari berbagai belahan dunia.
Namun, Indonesia pun memiliki segudang cerita menyeramkan yang tak kalah mencekam.
Di antara sekian banyak urban legend Indonesia, nama-nama seperti Parakang, Poppo’, dan Sumiati dari Sulawesi Selatan menempati posisi tersendiri sebagai legenda yang paling menakutkan.
Cerita-cerita ini telah hidup turun-temurun di tengah masyarakat Bugis dan masih dipercaya hingga kini, terutama di daerah-daerah pedesaan.
Dikutip dari buku #urbanlejen: Urban Legend Around The World, ketiga legenda ini menjadi bagian dari warisan lisan yang menggambarkan hubungan manusia dengan dunia gaib di Nusantara.
Baca juga: Urban Legend Indonesia: Asal Usul dan Misteri Nenek Gayung, Suanggi, dan Palasik
Dalam kepercayaan masyarakat Bugis, Parakang adalah sosok menyeramkan hasil dari seseorang yang salah mempelajari ilmu hitam. Akibat kesalahan tersebut, orang itu berubah menjadi makhluk haus darah yang disebut Parakang.
“Sekali seseorang menguasai ilmu ini, maka kekuatan tersebut akan menjadi milik keluarganya dan diwariskan secara turun-temurun,” demikian tertulis dalam buku #urbanlejen: Urban Legend Around The World.
Parakang digambarkan selalu mencari darah segar sebagai sumber kehidupannya. Dalam banyak kisah rakyat, makhluk ini disebut menghisap darah dari orang sakit, bayi yang baru lahir, bahkan dari mayat yang baru dikubur.
Beberapa cerita menyebutkan Parakang sering berkeliaran di rumah sakit atau pekuburan untuk mencari korbannya.
Baca juga: Apa Itu Hari Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober? Ini Sejarah dan Tradisinya
Jika gagal mendapatkan mangsa, Parakang disebut bisa memangsa anggota keluarganya sendiri.
Ia juga dikenal memiliki kemampuan shape-shifting atau berubah wujud, dari manusia menjadi pohon pisang dengan tiga helai daun, anjing berkaki manusia, hingga berbagai bentuk binatang lainnya.
Konon, jika seseorang menemukan pohon pisang dengan tiga helai daun, mereka disarankan untuk memukulnya sekali atau tiga kali. Sekali pukul dipercaya dapat membunuh Parakang, sementara tiga kali pukulan membuatnya cacat.
Kepercayaan ini begitu kuat pada masa lalu hingga seseorang yang berjalan pincang atau kesakitan di lutut sering dicurigai sebagai Parakang.
Salah satu cerita legendaris menyebutkan, seorang warga memukul seekor kambing di bagian lutut sebanyak tiga kali.
Tak lama kemudian, seorang wanita di desa tersebut tampak berjalan pincang dan mendadak menghilang dari rumahnya. Warga meyakini wanita itu adalah Parakang dalam wujud kambing tersebut.
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Horor Terbaru yang Bikin Malam Halloween Makin Seram