Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Perak Tahun Ini Melesat Melebihi Emas, tapi Goldman Sachs Ingatkan Risikonya

Kompas.com - 16/10/2025, 15:00 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Harga perak mencetak lonjakan spektakuler sejak awal 2025, bahkan melampaui kenaikan emas yang selama ini menjadi logam mulia paling stabil di pasar global.

Namun, di balik euforia tersebut, Goldman Sachs memperingatkan bahwa reli tajam perak berpotensi rapuh karena tidak memiliki dukungan fundamental yang kuat seperti halnya emas.

Menurut data LSEG, pada awal perdagangan global Senin (13/10/2025), harga perak menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 51,38 dollar AS per ounce.

Tak hanya itu, harga perak berjangka di New York juga sempat mencapai 52,63 dollar AS per troy ounce, melampaui rekor tahun 1980.

Sementara itu, emas juga mencatatkan kenaikan signifikan dengan harga mencapai kisaran 4.060 dollar AS per ounce, rekor tertinggi baru yang menegaskan meningkatnya minat terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Baca juga: Harga Perak Terus Naik, Analis: Peluang untuk Aset Diversifikasi

Apa yang Memicu Lonjakan Harga Perak dan Emas?

Dilansir dari Business Insider dan CNN, reli harga logam mulia ini didorong oleh ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), serta meningkatnya kekhawatiran atas stabilitas ekonomi global.

Situasi semakin panas setelah Presiden AS Donald Trump kembali meluncurkan perang dagang dengan China, kali ini dengan menambah tarif impor hingga 100 persen terhadap berbagai produk asal negeri tirai bambu.

Kebijakan ini memicu gejolak di pasar keuangan dan mendorong investor mencari aset aman seperti emas dan perak.

Baca juga: Harga Perak Tembus Rekor, Prediksi Robert Kiyosaki Jadi Kenyataan?

“Banyak kekhawatiran tentang ekonomi global, dan ketika itu terjadi, orang-orang beralih ke aset keras seperti perak,” kata Michael DiRienzo, CEO Silver Institute.

Selain faktor geopolitik, kekhawatiran inflasi, utang pemerintah, dan independensi bank sentral AS juga memperkuat tren peralihan ke aset safe haven.

Mengapa Goldman Sachs Menilai Reli Perak Rapuh?

Analis Goldman Sachs mengingatkan bahwa reli perak kali ini memiliki fondasi yang berbeda dari emas.

“Dalam jangka menengah, perak masih berpeluang naik seiring potensi pemangkasan suku bunga The Fed. Namun, dalam jangka pendek, volatilitas dan risiko penurunan harga perak jauh lebih besar dibanding emas,” tulis mereka dalam laporan riset.

Goldman Sachs menilai emas tetap lebih stabil karena pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia.

Baca juga: Harga Perak Meroket, Pengamat: Ada Peralihan dari Emas

Emas diakui dalam kerangka cadangan IMF dan berperan penting dalam portofolio keuangan global.

Sebaliknya, perak bergantung pada permintaan industri seperti panel surya, ponsel pintar, dan pusat data.

Halaman:


Terkini Lainnya
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Sulawesi Selatan
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Sulawesi Selatan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Jawa Timur
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
Jawa Timur
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Sumatera Utara
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Jawa Barat
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Sumatera Selatan
Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?
Daftar Raja Keraton Surakarta yang Dimakamkan di Imogiri, di Mana Lokasi Makam Pakubuwono XIII?
Jawa Tengah
Gusti Neno Ungkap Tanda Alam Sebelum Wafatnya PB XIII, Pohon Tua Tumbang Saat Hujan Deras
Gusti Neno Ungkap Tanda Alam Sebelum Wafatnya PB XIII, Pohon Tua Tumbang Saat Hujan Deras
Jawa Tengah
Contoh Sertifikat Tanah Elektronik, Bentuk dan Isinya
Contoh Sertifikat Tanah Elektronik, Bentuk dan Isinya
Kalimantan Timur
Usai Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Budi Arie Setiadi Ingin Dukung Gerindra
Usai Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Budi Arie Setiadi Ingin Dukung Gerindra
Jawa Timur
Prosesi Adat Keraton Akan Iringi Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII di Imogiri
Prosesi Adat Keraton Akan Iringi Pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII di Imogiri
Jawa Tengah
Onadio Leonardo Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Polres Jakarta Barat
Onadio Leonardo Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Polres Jakarta Barat
Jawa Timur
Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya
Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau