KOMPAS.com – Jenama es krim lokal asal Bali, Paletas Wey, meluncurkan lini terbarunya “Paletas Wey Scoop”, sebuah inovasi yang merayakan kekayaan budaya Indonesia melalui sajian es krim sehat berbahan alami.
Peluncuran tersebut menandai langkah baru Paletas Wey dalam memperluas makna “cinta untuk Nusantara”, menghadirkan pengalaman cita rasa yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya.
Mengusung tema “Scoop of Heritage”, Paletas Wey Scoop diciptakan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Nusantara.
Setiap varian rasa dirancang untuk mewakili kisah, tradisi, serta semangat masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menjadikannya bukan sekadar es krim, melainkan bagian dari cerita tentang identitas bangsa yang disajikan dalam bentuk manis dan lembut.
Sejak awal didirikan, Paletas Wey dikenal sebagai pelopor es krim buah alami di Indonesia. Terinspirasi dari konsep paletas asal Meksiko, brand ini memadukan teknik internasional dengan bahan-bahan lokal berkualitas tinggi.
Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (30/10/2025), Paletas Wey menyampaikan bahwa seluruh produknya dibuat tanpa tambahan pewarna, perasa, dan pengawet buatan, menjadikannya pilihan es krim sehat yang mempertahankan cita rasa alami buah-buahan Indonesia.
Kini, melalui Paletas Wey Scoop, perusahaan menghadirkan inovasi baru dengan tekstur lebih creamy dan lembut.
Setiap scoop tidak hanya menawarkan rasa segar, tetapi juga menyampaikan pesan tentang keberagaman budaya dan keindahan alam Indonesia.
Inisiatif itu memperkuat komitmen Paletas Wey untuk terus mendukung petani lokal sekaligus memperkenalkan identitas kuliner Nusantara ke tingkat global.
Setiap rasa mengandung cerita
Konsep “Scoop of Heritage” diwujudkan melalui empat varian utama yang masing-masing terinspirasi dari tradisi dan kekayaan alam daerah di Indonesia.
Mango Banyuwangi menjadi representasi rasa syukur masyarakat pesisir timur Jawa melalui tradisi Petik Laut. Upacara ini melambangkan harmoni antara manusia dan alam, diwujudkan dalam cita rasa mangga manis dan segar yang dipetik dari kebun lokal Banyuwangi. Varian ini menggambarkan esensi kemakmuran yang lahir dari rasa terima kasih terhadap alam.
Dari timur Indonesia, hadir Blue Vanilla Maluku, yang terinspirasi dari Tari Cakalele, simbol keberanian masyarakat Maluku. Perpaduan bunga telang dan vanila murni menghasilkan rasa lembut dan menenangkan, melambangkan keberanian yang anggun dan penuh kedamaian.
Sementara itu, Strawberry Bandung membawa nuansa keindahan budaya Sunda melalui inspirasi Tari Merak. Tarian ini menggambarkan keanggunan perempuan Sunda yang lemah lembut namun kuat.
Stroberi dari dataran tinggi Bandung dipilih sebagai bahan utama karena kesegarannya yang alami, mencerminkan semangat para petani yang menjaga keseimbangan alam pegunungan Jawa Barat.
Terakhir, Chocolate Sulawesi terinspirasi dari Tari Kabasaran asal Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian perang ini menjadi simbol semangat juang dan keberanian.
Kakao asli Sulawesi dipilih untuk menghadirkan rasa cokelat yang kaya dan autentik dan tanpa tambahan pemanis berlebih, mewakili karakter kuat dan jujur dari tanah tempatnya berasal.
Keempat varian tersebut dirancang tidak hanya untuk memanjakan lidah, tetapi juga untuk mengingatkan setiap penikmatnya bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki cerita dan kebanggaan yang pantas dirayakan.
Sebagai brand yang lahir di Bali, Paletas Wey telah menempuh perjalanan satu dekade dengan visi menyebarkan kebahagiaan melalui kesegaran alami buah tropis Indonesia. Es krim sebagai media ekspresi budaya
Melalui lini terbarunya, Paletas Way ingin menunjukkan bahwa es krim dapat menjadi media ekspresi budaya yang menyenangkan.
Setiap rasa yang dihadirkan merupakan hasil kolaborasi dengan petani lokal, yang selama ini menjadi bagian penting dari rantai produksi Paletas Wey.
Buah mangga Banyuwangi, stroberi Bandung, bunga telang dari Maluku, dan kakao Sulawesi menjadi bukti bagaimana bahan-bahan lokal dapat diolah menjadi produk premium yang setara dengan es krim internasional.
Selain menjaga kualitas, langkah tersebut juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat lokal, terutama para petani kecil di berbagai wilayah Indonesia.
Paletas Wey Scoop juga mempertahankan ciri khas Paletas Wey sebagai es krim sehat. Seluruh varian dibuat dari bahan alami tanpa pengawet, pewarna, atau perasa buatan.
Tekstur creamy-nya berasal dari bahan alami berkualitas, menjadikannya aman dinikmati oleh anak-anak, keluarga, hingga penikmat dessert yang mengutamakan cita rasa autentik.
Paletas Way percaya bahwa makanan terbaik adalah yang membawa kebaikan, baik bagi tubuh, masyarakat, maupun alam. Karena itu, Paletas Wey tidak hanya menjual produk, tetapi juga menyebarkan pesan tentang keberlanjutan, kesehatan, dan kebanggaan terhadap produk lokal.
Dari Bali siap ke dunia
Sebagai brand yang lahir di Bali, Paletas Wey telah menempuh perjalanan satu dekade dengan visi menyebarkan kebahagiaan melalui kesegaran alami buah tropis Indonesia.
Dikenal lewat tampilan warna cerah dan rasa yang khas, Paletas Wey telah berkolaborasi dengan berbagai hotel, kafe, dan brand gaya hidup ternama di Indonesia.
Selain hadir secara offline, produk Paletas Wey juga tersedia secara daring di berbagai platform e-commerce, memudahkan masyarakat untuk menikmati es krim sehat khas Indonesia di mana pun mereka berada.
Melalui peluncuran Paletas Wey Scoop, brand ini berupaya memperluas makna “es krim lokal” menjadi pengalaman yang lebih dalam, sebuah bentuk apresiasi terhadap budaya dan warisan Nusantara.
Di setiap sendoknya, tersimpan kisah tentang keberanian, rasa syukur, keanggunan, dan semangat juang masyarakat Indonesia.
Paletas Wey ingin membuktikan bahwa inovasi kuliner tidak hanya soal rasa, tetapi juga tentang nilai yang terkandung di dalamnya. Karena di setiap scoop, ada sepotong kisah tentang Indonesia yang manis, jujur, dan membanggakan.
Dengan Paletas Wey Scoop, es krim bukan lagi sekadar hidangan penutup, melainkan cara untuk mengenang, menghargai, dan mencintai Tanah Air melalui cita rasa yang lembut dan bermakna.