Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Kanker Payudara Stadium Lanjut Butuh Tim Dokter Multidisiplin

Kompas.com - 30/10/2025, 15:13 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

 

KOMPAS.com - Perawatan kanker payudara stadium lanjut bukan tentang satu dokter atau satu terapi saja, tetapi memerlukan tim dokter multidisiplin. Dengan demikian perawatan  yang diberikan bisa lebih komperhensif, personal, dan efektif bagi pasien.

Dijelaskan oleh dr.Andhika Rachman Sp.PD-KHOM, berbeda dengan pendekatan konvensional, pendekatan multidisiplin melihat pasien secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi penyakitnya, tapi juga kondisi fisik, psikologis, sosial, dan kualitas hidupnya.

"Pendekatan multidisiplin ini melibatkan berbagai spesialis medis dan tenaga pendukung, mulai dari dokter onkologinya, radiologi, patologi, hingga psikiater dan dokter gizi. Tim ini akan berdiskusi untuk menyeimbangkan antara efektivitas terapi dan kenyamanan pasien, serta menyesuaikan terapi bila kondisi berubah," paparnya di acara media diskusi yang diadakan di Jakarta (28/10/2025).

Semua keputusan terkait terapi dan perawatan pasien akan dibuat setelah tim dokter tersebut berdiskusi.

Baca juga: Teknologi Baru Deteksi Kanker Payudara Cuma 5 Detik

dr.Andhika Rachman Sp.PD-KHOM dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna dr.Andhika Rachman Sp.PD-KHOM dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta.

Ia menambahkan, pada pasien kanker payudara stadium lanjut, penyakitnya sudah menyebar ke jaringan sekitar atau organ lain. 

"Karena itu pengobatannya tidak cukup hanya berfokus pada tumor di payudara, tapi juga harus mengontrol penyebaran, mengurangi gejala, dan menjaga agar pasien tetap memiliki kualitas hidup yang baik," kata dokter onkologi dari RS MRCCC Siloam Hospital Semanggi ini.

Pendekatan multidisplin kini menjadi standar emas dalam perawatan kanker payudara stadium lanjut di berbagai rumah sakit besar di dunia. Di Indonesia, beberapa rumah sakit pemerintah juga mulai menerapkannya, termasuk rumah sakit MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta.

Menurut dr.Andhika, pada kasus kanker payudara pendekatan multidisiplin ini terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesintasan pasien kanker payudara.

"Ini bukan terapi atau obat, tapi ternyata bisa meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi akan lebih personal sehingga manajemen efek samping lebih optimal dan peluang menjalani terapi lini lanjut lebih besar," ujarnya. 

Baca juga: Takut Ketahuan Penyakitnya Jadi Alasan Tunda Deteksi Dini Kanker Payudara

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau