| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

BCA Life Catat Tren Kenaikan Klaim Penyakit Kritis


Senin, 08 September 2025 / 16:03 WIB
BCA Life Catat Tren Kenaikan Klaim Penyakit Kritis
ILUSTRASI. PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) mencatat adanya tren peningkatan klaim penyakit kritis hingga paruh pertama 2025. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) mencatat adanya tren peningkatan klaim penyakit kritis hingga paruh pertama 2025.

Presiden Direktur & CEO BCA Life, Eva Agrayani mengatakan, data terbaru perusahaan menunjukkan kenaikan klaim penyakit kritis, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Namun kenaikan ini masih dalam batas yang wajar dan sesuai proyeksi perusahaan," kata Eva kepada Kontan, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: BCA Life Beberkan Tantangan Utama yang Dihadapi pada Semester I-2025

Meski demikian, ia tak merinci besaran klaim penyakit kritis tersebut. Namun, total klaim dan manfaat yang dibayarkan BCA Life tercatat sebesar Rp 218,82 miliar sepanjang semester I-2025. Angka ini menurun sekitar 42,08% secara tahunan (year on year/YoY). 

Eva menjelaskan, peningkatan klaim kritis dipicu oleh kesadaran masyarakat untuk mengajukan klaim sejak tahap awal diagnosis, perubahan gaya hidup dan pola konsumsi, serta semakin luasnya akses terhadap layanan deteksi dini.

Adapun jenis penyakit kritis yang paling banyak diajukan klaim oleh nasabah masih didominasi penyakit kardiovaskular, penyakit kanker, dan penyakit gagal ginjal.

Baca Juga: BCA Life Raih Pendapatan Premi Rp 1,01 Triliun pada Semester I-2025

Untuk menjaga kesehatan keuangan, BCA Life mengantisipasi tren tersebut dengan pengelolaan underwriting yang prudent, penempatan reasuransi yang memadai, serta manajemen klaim yang baik.

“Dengan langkah tersebut, tingkat kesehatan keuangan perusahaan (RBC) tetap terjaga jauh di atas ketentuan regulator," tuturnya.

Selanjutnya: Kupas Bisnis Produsen Semen Mortar Unimix yang Menggadang Rencana IPO

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 8-15 September 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×