BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan APRIL Asia Group

Peran Strategis Industri Kertas dalam Menjaga Hutan Lestari

Kompas.com - 13/10/2025, 15:16 WIB
HTRMN,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aksi nyata semua pihak dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim. Di Indonesia, komitmen ini diwujudkan melalui strategi ambisius Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

FOLU Net Sink 2030 menargetkan sektor kehutanan dan penggunaan lahan mampu menyerap lebih banyak emisi gas rumah kaca (GRK) dari yang dilepaskan pada 2030. Strategi ini merupakan langkah penting, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan tropis terluas di dunia.

Strategi tersebut bertumpu pada empat pilar utama, yaitu pengurangan deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan lestari, perlindungan serta restorasi ekosistem gambut, dan rehabilitasi hutan.

Sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terluas di dunia, keberhasilan Indonesia menjadi faktor kunci bagi upaya mitigasi perubahan iklim global. Sektor FOLU sendiri berkontribusi hampir 60 persen terhadap target penurunan emisi nasional, menjadikannya pilar penting dalam pencapaian komitmen iklim Indonesia.

Baca juga: Menilik Dampak Investasi APRIL Group di Pangkalan Kerinci

Untuk mewujudkan target tersebut, diperlukan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Di tingkat industri, pelaku usaha di sektor kehutanan memiliki peran strategis dalam menerapkan praktik pengelolaan yang sejalan dengan arah kebijakan iklim nasional.

Salah satu contoh datang dari produsen kertas PaperOne, APRIL Group. Beroperasi di Pangkalan Kerinci, Riau, APRIL menjalankan model bisnis berkelanjutan yang menekankan pengelolaan hutan secara lestari, yang sejalan dengan fokus nasional dalam menekan emisi dari sektor kehutanan.

Model produksi-proteksi dan komitmen konservasi

Dalam praktik operasionalnya, APRIL menerapkan pendekatan “Produksi-Proteksi”. Prinsip dasarnya adalah memastikan area hutan tanaman industri (HTI) berfungsi sebagai benteng pelindung bagi hutan alam di dalamnya.

Pendekatan tersebut diwujudkan dengan menanam pohon akasia dan eukaliptus di area produksi. Area produksi ini menjadi zona penyangga yang melindungi hutan alam bernilai konservasi tinggi dari risiko pembalakan liar dan perambahan.

Baca juga: Dari Kesehatan hingga Pendidikan, Begini Cara April Group Dukung Kesejahteraan Anak

Penerapan pendekatan “Produksi-Proteksi” diperkuat dengan komitmen “1-for-1”. Arti dari komitmen ini adalah perusahaan melindungi dan merestorasi satu hektare hutan alam untuk setiap hektare HTI yang dikelola.

Hingga akhir 2024, komitmen tersebut telah terealisasi 77 persen. Totalnya, lebih dari 465.000 hektare lahan telah dialokasikan perusahaan untuk kegiatan konservasi dan restorasi.

Satu dekade perjalanan SFMP 2.0

Seluruh inisiatif yang dilakukan APRIL Group itu merupakan bagian fundamental dari Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0 yang telah dijalankan perusahaan sejak 2015.

SFMP 2.0 menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan tidak ada deforestasi dalam rantai pasok, perlindungan kawasan bernilai konservasi tinggi, dan praktik kehutanan yang bertanggung jawab.

Baca juga: Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan Anak-anak di Riau

Fondasi tersebut kemudian diperkuat melalui komitmen satu dekade bertajuk APRIL2030 yang diluncurkan pada 2020. Komitmen ini bertujuan untuk memberikan dampak positif yang terukur bagi iklim, alam, dan juga masyarakat.

Perjalanan APRIL Group selama satu dekade terakhir menunjukkan bahwa praktik bisnis yang berorientasi keberlanjutan dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan sekaligus mendukung upaya pencapaian target iklim nasional.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Menebus Keadilan Arjuno Welirang
Pemerintah
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau