KOMPAS.com – Di salah satu ruang kelas di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 02 Jakarta, tawa riang terdengar ketika para siswa berlatih menjadi “penjual dan pembeli” dalam permainan sederhana.
Dengan uang mainan di tangan, mereka belajar menghitung harga, membayar, dan menerima kembalian. Aktivitas yang tampak seperti permainan itu sejatinya adalah bagian dari pelajaran penting dalam mengenal dasar-dasar literasi keuangan.
Bagi anak-anak penyandang disabilitas, kesempatan itu tidak selalu mudah didapat. Materi keuangan yang umumnya disampaikan dalam bentuk teori sering kali sulit dipahami. Di sisi lain, akses terhadap fasilitas pendidikan yang ramah disabilitas masih terbatas. Padahal, kemampuan mengelola uang sejak dini bisa menjadi bekal berharga untuk mewujudkan kemandirian di masa depan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Financial Inclusion and Education for Successful Thoughts and Actions (FIESTA) yang diinisiasi oleh FWD Insurance.
Sebanyak 70 siswa penyandang disabilitas mengikuti kegiatan ini serta diikuti oleh 10 karyawan FWD Insurance yang terlibat sebagai relawan. Para guru sekolah juga mendampingi jalannya kegiatan sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh.
Baca juga: Jadi Tren 2025, Personalisasi dan Gaya Hidup Aktif Jadi Prioritas Nasabah
Literasi keuangan merupakan pengetahuan esensial yang perlu ditanamkan sejak dini, termasuk bagi para siswa penyandang disabilitas. Bekal pengetahuan ini dapat menjadi modal untuk hidup mandiri serta membantu mewujudkan masa depan yang mereka cita-citakan.
Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang berfokus pada nasabah dengan dukungan teknologi digital, FWD Insurance berkomitmen untuk mendorong literasi keuangan yang inklusif sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam kehidupan modern, literasi keuangan tidak lagi sebatas kemampuan menghitung atau menabung. Pengetahuan ini menjadi fondasi untuk merencanakan masa depan, mengambil keputusan, bahkan menghadapi situasi darurat. Oleh karena itu, literasi keuangan seharusnya menjadi hak setiap individu, termasuk penyandang disabilitas.
Siswa SLBN 02 Jakarta sedang menjalani pembelajaran terkait asuransi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menegaskan prinsip kesetaraan tersebut melalui Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD) pada 2008.
Indonesia pun mengadopsinya lewat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Baca juga: Bukan Harta Berlimpah, Ini Rahasia Bikin Keluarga Bahagia
Di sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga meluncurkan Pedoman Akses Pelayanan Keuangan untuk Disabilitas Berdaya (SETARA). Pedoman ini menjadi tonggak penting bagi inklusi keuangan di Tanah Air.
Namun, regulasi saja tidak cukup. Di lapangan, masih ada sejumlah hambatan yang kerap ditemui. Materi literasi keuangan jarang disajikan dalam bentuk yang ramah bagi penyandang disabilitas, akses informasi terbatas, dan program yang berkesinambungan masih minim. Kondisi ini membuat kelompok disabilitas sering kali tertinggal dalam hal pemahaman dasar mengelola keuangan.
Program FIESTA sendiri dirancang agar siswa tidak merasa terbebani dengan teori yang rumit. Modul pembelajaran disusun dalam bentuk permainan, aktivitas visual, dan simulasi interaktif.
Metode itu berfokus untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa sehingga mereka semakin memahami konsep sederhana, seperti cara memperoleh uang, menabung, dan menggunakannya dengan bijak.
Baca juga: Ketika Nasabah Jadi Pusat Inovasi Layanan Asuransi
Salah satu sesi yang paling digemari adalah simulasi toko. Siswa bergantian menjadi penjual dan pembeli, belajar menghitung harga, membayar dengan uang mainan, dan memberi kembalian.
Aktivitas itu sederhana, tetapi sarat makna. Dari sini, mereka belajar konsep prioritas kebutuhan sekaligus keterampilan dasar berhitung yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kemeriahan para siswa SLBN 02 Jakarta bermain puzzle literasi keuangan Keberhasilan FIESTA tidak terlepas dari peran Prestasi Junior Indonesia (PJI). Organisasi ini telah berpengalaman dalam memberikan edukasi kewirausahaan dan literasi keuangan bagi anak muda di Indonesia. PJI menyesuaikan metode pembelajarannya agar bisa diterima oleh siswa dengan kebutuhan khusus.
Kerja sama FWD Insurance dan PJI sebelumnya juga melahirkan program JA SparktheDream pada 2023. Program ini menyasar siswa sekolah menengah pertama (SMP) di lebih dari 10 kota besar, mulai dari Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Surabaya, hingga Bali.
Melalui JA SparktheDream, ribuan pelajar telah mendapat pengenalan awal tentang cara merencanakan masa depan secara finansial.
Baca juga: Investasi Kecil untuk Warisan Besar, Ini Alasan Orangtua Harus Mempertimbangkan Asuransi Jiwa
Kedua program sejatinya saling melengkapi. Jika JA SparktheDream memperluas jangkauan literasi keuangan di kalangan remaja, FIESTA memastikan siswa penyandang disabilitas tidak tertinggal dalam mendapatkan akses pengetahuan yang sama.
Mendorong literasi keuangan inklusif sejatinya juga merupakan bagian dari upaya mendukung agenda global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Literasi keuangan yang ramah disabilitas bersinggungan langsung dengan tiga tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pertama, mendukung pencapaian pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata bagi semua orang, sebagaimana ditekankan dalam SDG 4.
Kedua, membuka jalan bagi penyandang disabilitas untuk memiliki peluang kemandirian ekonomi melalui pekerjaan layak atau wirausaha yang selaras dengan SDG 8.
Ketiga, memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam akses informasi ataupun layanan keuangan sebagaimana tujuan SDG 10 yang menekankan pentingnya mengurangi kesenjangan.
Baca juga: Urusan Asuransi Kini Lebih Mudah lewat Aplikasi Omne by FWD
Program seperti FIESTA tidak hanya memberi manfaat langsung bagi individu, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan secara lebih luas.
Tak dapat dimungkiri bahwa FIESTA dimulai dengan menjangkau sebagian kecil sekolah. Namun, FWD Insurance optimistis bahwa inisiatif ini dapat membuka jalan bagi model pembelajaran inklusif yang bisa direplikasi di banyak tempat.
FWD Insurance berkomitmen untuk mendorong literasi keuangan yang inklusif dan menjangkau masyarakat yang lebih luas sebagai upaya perusahaan dalam mewujudkan visi mengubah cara pandang masyarakat terhadap asuransi.
Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, FWD Insurance meyakini bahwa literasi keuangan bagi penyandang disabilitas bisa berkembang lebih luas, bukan hanya sebagai pengetahuan, melainkan juga sebagai modal untuk meraih kemandirian ekonomi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya