Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Kredit Naik, Laba Bersih SMBC Indonesia Susut 26 Persen Jadi Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 30/10/2025, 12:13 WIB
Debrinata Rizky,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank SMBC Indonesia Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun atau mengalami penurunan 26 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) sepanjang Januari–September 2025.

Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar, menyebutkan bahwa penurunan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan biaya kredit yang mencapai Rp 4 triliun.

Meski demikian, anak usaha PT Bank BTPN Syariah Tbk tetap mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp 945 miliar, tumbuh 23 persen YoY.

 Baca juga: BRI (BBRI) Raup Laba Bersih Rp 40,77 Triliun, Kredit Tembus Rp 1.438,11 Triliun

“SMBC Indonesia menjaga kinerja solid dengan merespons perubahan pasar dan kebijakan moneter secara efektif. Kami berupaya menciptakan pertumbuhan yang bermakna dan berkelanjutan bagi ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Henoch menjelaskan, dari sisi pendapatan operasional, SMBC Indonesia tercatat sebesar Rp 13,8 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (YoY).

Pendapatan bunga bersih naik 9 persen, didukung oleh margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang meningkat menjadi 7,1 persen dari 6,8 persen tahun lalu.

Penyaluran kredit mencapai Rp 186,2 triliun atau naik 6 persen YoY, dengan pertumbuhan tertinggi di segmen joint finance sebesar 34 persen, diikuti oleh digital mikro dan Jenius masing-masing 7-8 persen.

Kredit korporasi dan komersial juga naik 10 persen YoY.

Meski beban operasional naik 12 persen menjadi Rp 7,5 triliun, SMBC Indonesia tetap mencatat posisi likuiditas yang kuat.

Rasio cakupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) mencapai 277,8 persen, rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) sebesar 119,9 persen, dan rasio kecukupan modal (CAR) 29,8 persen.

Dari sisi pendanaan, saldo dana murah (CASA) meningkat 33 persen menjadi Rp 50,6 triliun, sehingga rasio CASA naik menjadi 42 persen dari 33,6 persen tahun lalu.

Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6 persen menjadi Rp 120,3 triliun.

Sementara itu, kata Henoch, platform digital Jenius juga mencatat pertumbuhan solid.

Jumlah pengguna mencapai 6,3 juta atau naik 7 persen YoY, dengan DPK tumbuh 13 persen menjadi Rp 30,7 triliun.

Portofolio kredit Jenius, meliputi Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit, dan Paylater, meningkat 7 persen menjadi Rp 3,5 triliun.

Selain kinerja keuangan, SMBC Indonesia memperkuat dampak sosial melalui program pemberdayaan Daya yang telah melibatkan hampir 7,4 juta peserta dalam 8.276 kegiatan sepanjang tahun ini.

Program ini mendorong kolaborasi lintas sektor untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk melalui gelaran Daya Fest 2025 yang memamerkan produk 116 UMKM lokal.

Sebagai catatan, laporan keuangan konsolidasi SMBC Indonesia periode Januari-September 2025 sudah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), atau Grup OTO.

Keduanya resmi menjadi bagian dari SMBC Indonesia setelah penyelesaian akuisisi pada akhir Maret 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Energi
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Keuangan
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
Energi
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Energi
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
Ekbis
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Karier
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau