JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengklaim BI FAST menjadi sistem pembayaran dengan biaya transaksi termurah di dunia.
Pasalnya biaya transaksi BI FAST hanya sebesar Rp 2.500 atau setara 0,15 dollar AS (kurs Rp 16.630) per transaksi. Untuk transaksi sampai dengan Rp 500.000 tidak dikenakan biaya transaksi.
Bahkan biaya transaksi ini lebih rendah dibandingkan biaya transfer melalui ATM atau mobile banking yang umumnya dikenakan perbankan nasional sebesar Rp 6.500 per transaksi.
"BI FAST itu one of the murah banget, the cheapest transaksi di dunia. Karena kalau dipikirkan hampir paling 25 sen atau 30 sen dollar AS per transaksi," ujar Perry saat Opening Ceremony FEKDI x IFSE 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: BI Fast Kini Bisa untuk Transaksi Massal, Cek Syarat dan Ketentuannya
Tidak hanya itu, sistem pembayaran yang diluncurkan pada Desember 2021 ini juga dapat digunakan 24 jam setiap harinya.
Jauh lebih cepat dibandingkan dengan Real Time Gross Settlement (RTGS) yang hanya beroperasi di jam-jam tertentu pada hari kerja.
Transfer melalui BI FAST juga dilakukan secara real time, berbeda dengan LLG yang membutuhkan proses transfer 1-2 hari kerja dan terbatas pada jam operasional.
"One of the most efficient transaksi BI FAST di dunia," kata Perry.
Baca juga: BI Mulai Uji Coba Terbatas QRIS Antarnegara Dengan Korea Selatan
Sebelumnya, Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Fitria Irmi Triswati mengatakan, ke depannya biaya transfer BI FAST yang saat ini Rp 2.500 per transaksi sangat mungkin diturunkan.
Hal ini lantaran BI ingin mendukung UMKM agar dapat melakukan transfer antarbank tanpa terbebani biaya transfer lantaran perputaran uang di UMKM sangat cepat.
"Ke depannya tentu biaya transaksi BI Fast ini sangat mungkin diturunkan mungkin secara bertahap," ujarnya saat Taklimat Media, Selasa (30/8/2022).
Dia menjelaskan, biaya transfer BI Fast dapat lebih murah dengan memperhatikan keberlangsungan banyak faktor dan berdasarkan evaluasi berkala BI.
Baca juga: Cara Transfer BRI ke BSI Pakai BI Fast di Aplikasi BRImo
Terlebih, BI berencana memperluas layanan BI Fast sehingga ke depan BI Fast tidak hanya melayani transfer antar bank (credit transfer) tetapi juga dapat melayani direct debit, bulk credit, dan request for payment pada tahun 2023.
Setelah itu, BI juga akan memperluas layanan BI Fast ke sistem pembayaran ritel antarnegara atau cross border payment.
"Tentunya kita mempertimbangkan potensi transaksi ke depan, apalagi ini sejalan dengan perluasan layanan yang tidak hanya credit transfer," jelas Fitria.
Baca juga: Apa Itu BI Fast? Ini Penjelasan dan Biayanya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang