JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap Dollar AS menyusul keputusan The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (29/10/2025) waktu AS. Kamis (30/10/2025), kurs rupiah di pasar spot tercatat melemah Rp 19 atau 0,11 persen menjadi Rp 16.636 per dollar AS. Sementara itu, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah Rp 9 atau 0,05 persen menjadi Rp 16.640 per dollar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dollar AS. Hanya baht Thailand yang menguat 0,17 persen dan Dollar Hong Kong menguat 0,03 persen. Yen Jepang melemah paling dalam, yakni 0,67 persen, diikuti rupee India 0,51 persen dan won Korea 0,47 persen. Dolar Taiwan melemah 0,34 persen, peso Filipina 0,27 persen, ringgit Malaysia 0,25 persen, yuan China 0,15 persen, dan terakhir Dollar Singapura 0,09 persen.
Indeks dollar yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia melemah tipis 0,07 persen menjadi 99,15. Sebelumnya, indeks dollar melonjak 0,56 persen setelah The Fed memangkas suku bunga acuan.
Baca juga: Pasar Emas Melemah Usai Komentar Powell, Meski The Fed Turunkan Suku Bunga
Lantas, bagaimana prediksi Rupiah Jumat (31/10/2025)?
Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo, memproyeksikan pergerakan rupiah Jumat (31/10/2025) sangat bergantung pada penutupan sesi pasar AS dan sentimen pembukaan pasar Asia. Menurut Sutopo, momentum penguatan Dollar AS berpotensi mendorong USD/IDR menguji level resistensi di atas Rp 16.650.
“Jika tidak ada kejutan data ekonomi AS yang besar malam ini, volatilitas diperkirakan tetap tinggi, dengan rupiah berjuang bertahan di bawah level psikologis Rp 16.700 per Dollar AS,” ujar Sutopo dikutip dari Kontan, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: The Fed Tak Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Lanjutan, Wall Street Ditutup Bervariasi
Ia menambahkan, pergerakan yield obligasi Treasury AS 10-tahun perlu dipantau karena kenaikannya akan menekan rupiah.
Di sisi domestik, intervensi Bank Indonesia serta aliran dana asing ke pasar obligasi dan saham menjadi faktor penting yang dapat memberi bantalan atau tekanan tambahan pada rupiah.
Sutopo memproyeksikan rupiah pada Jumat bergerak di rentang Rp 16.636 – Rp 16.650 per dollar AS, sementara Lukman memperkirakan di rentang Rp 16.600 – Rp 16.700 per dollar AS.
Baca juga: The Fed Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan
Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menambahkan pelemahan rupiah dipicu penguatan dollar AS menyusul sikap hawkish The Fed pada rapat FOMC.
Prospek pemangkasan suku bunga BI dan kebijakan longgar pemerintah turut menekan rupiah.
“Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah, namun BI diperkirakan akan terus aktif mengintervensi,” ujar Lukman.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul "Rupiah Melemah ke Rp 16.636 Per Dolar AS Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga" dan "The Fed Pangkas Suku Bunga, Begini Proyeksi Rupiah untuk Jumat (31/10/2025)"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang