JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi peluncuran Rupiah Digital berbasis Surat Berharga Negara (SBN) yang digagas Bank Indonesia (BI) dalam ajang Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025 di Jakarta.
Zulhas juga mengapresiasi peran BI dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama komoditas strategis seperti cabai, bawang, dan ayam.
Ia menilai langkah BI menggandeng pondok pesantren dalam program pengendalian inflasi daerah sebagai bentuk kolaborasi yang inovatif dan memberdayakan masyarakat akar rumput.
Zulhas menilai kehadiran Rupiah Digital menjadi tonggak penting bagi kedaulatan ekonomi nasional di era transformasi digital. “Rupiah Digital adalah kebanggaan Indonesia di era ekonomi baru,” ujar Zulkifli Hasan, Sabtu (1/11/2025).
Lebih lanjut, ia mendorong BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperluas digitalisasi sektor UMKM pangan, termasuk warung sembako, program Kopdes Merah Putih, dan usaha mikro berbasis komunitas desa.
Menurutnya, langkah ini akan membuka akses pembiayaan yang lebih inklusif dan mendorong ekonomi rakyat tumbuh berkelanjutan.
Zulhas juga menyoroti pentingnya dukungan QRIS lintas negara, khususnya untuk transaksi jemaah Indonesia di luar negeri.
Ia mencontohkan rencana pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi yang memerlukan dukungan sistem pembayaran digital agar devisa jemaah tetap terserap di dalam negeri.
Ketua Umum Partai PAN ini menegaskan pesan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya mekanisasi dan teknologi pertanian sebagai fondasi menuju kedaulatan pangan nasional.
Ia menekankan bahwa transformasi digital dan pertanian modern harus berjalan beriringan demi memperkuat ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang