Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Prajogo Pangestu CDIA Raup Laba Bersih Rp 1,38 Triliun

Kompas.com - Diperbarui 02/11/2025, 10:57 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Emiten terafiliasi taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencatat kinerja keuangan solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Laba bersih setelah pajak perusahaan naik 269,6 persen year on year(YoY) menjadi 83,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,38 triliun pada kuartal III-2025.

Pendapatan bersih CDIA turut tumbuh 42 persen YoY menjadi 104,8 juta dollar AS. Segmen energi menjadi kontributor utama dengan pendapatan 76 juta dollar AS atau naik 11 persen.

Sementara segmen logistik melonjak signifikan 1.234,1 persen YoY menjadi 24,6 juta dollar AS. Segmen pelabuhan dan penyimpanan juga meningkat 18,5 persen menjadi 4,2 juta dollar AS.

Baca juga: Dikabarkan Akusisi ExxonMobil, Manajemen CDIA Buka Suara

Direktur CDIA, Jonathan Kandinata, mengatakan capaian tersebut mencerminkan fundamental perusahaan yang semakin kuat serta eksekusi bisnis yang disiplin sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Laba bersih yang mencapai 83,5 juta dollar AS didukung oleh operasional yang tangguh dan pertumbuhan portofolio yang berkelanjutan,” ujar Jonathan dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/10/2025).

Liquidity Pool CDIA tercatat sebesar 705,4 juta dollar AS dan semakin diperkuat oleh pinjaman baru dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Hal ini meningkatkan kapasitas perusahaan untuk terus berinvestasi dan tumbuh berkelanjutan.

“Kinerja ini menegaskan efektivitas strategi kami dalam membangun platform infrastruktur terdiversifikasi di sektor energi, air, logistik, pelabuhan, dan penyimpanan,” tambah Jonathan.

Baca juga: Saham CDIA Keluar dari Pemantauan, Melonjak 10 Persen di Awal Perdagangan

Selain itu, CDIA juga memperkuat basis permodalan melalui berbagai inisiatif pendanaan, termasuk fasilitas pinjaman senilai Rp 2 triliun dari BTN, fasilitas eksisting dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), tambahan modal dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) pada Juli 2025.

Berbagai langkah tersebut secara kolektif memperkuat ketahanan finansial CDIA dan memposisikan emiten ini untuk melanjutkan pertumbuhan jangka panjang di seluruh pilar bisnisnya.

CDIA juga memanfaatkan momentum dari akuisisi PT Barito Investa Prima (kini PT Chandra Investa Prima) serta peluncuran fasilitas cold storage melalui Chandra Cold Chain sebelum IPO. Langkah ini memperluas jejak perusahaan di sektor logistik darat dan membangun fondasi pertumbuhan yang kuat.

Untuk memperluas jangkauan kargo, CDIA menambah 20 unit truk baru yang melayani wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bali.

Baca juga: Komisaris Chandra Daya Investasi Borong 4,25 Juta Saham CDIA Senilai Rp 4,46 Miliar

Di sisi logistik maritim, CDIA membangun dua kapal pengangkut gas etilena dan menambah kepemilikan saham di PT Chandra Shipping International (CSI) serta PT Marina Indah Maritim (MIM). Upaya ini meningkatkan skala bisnis sekaligus efisiensi operasional.

Pada portofolio energi, CDIA melanjutkan ekspansi kapasitas tenaga surya menjadi 11 megawatt-peak (MWp) pada November 2025, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap energi terbarukan dan pertumbuhan berkelanjutan.

“Secara keseluruhan, pencapaian ini mencerminkan tekad kami untuk menghadirkan keunggulan operasional dan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” tegas Jonathan.

Dari sisi keuangan, CDIA mencatat beban pokok pendapatan sebesar 80,8 juta dollar AS, naik 22,1 persen dari 66,1 juta dollar AS pada periode sama tahun lalu. Laba kotor tercatat 24 juta dollar AS atau melonjak 213,3 persen dari 7,7 juta dollar AS.

Baca juga: Saham CDIA Diborong Komisaris, Ini Rincian Transaksi Andre Khor

Sementara itu, EBITDA perusahaan mencapai 76,9 juta dollar AS, naik 276,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 20,4 juta dollar AS.

Total aset CDIA mencapai 1,6 miliar dollar AS, naik 48,1 persen dari 1,08 miliar dollar AS di akhir 2024. Liabilitas tercatat 449,6 juta dollar AS atau tumbuh 36,9 persen, sedangkan ekuitas meningkat 52,9 persen menjadi 1,15 miliar dollar AS dari 752,2 juta dollar AS di akhir tahun sebelumnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Energi
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Keuangan
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
Energi
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Energi
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
Ekbis
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Karier
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau