Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pakai "Uang Dingin” Lebih Bijak untuk Investasi?

Kompas.com - 02/11/2025, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia investasi, istilah “uang dingin” sering dilontarkan para ahli keuangan sebagai prinsip dasar yang tak boleh diabaikan.

Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk berutang demi bisa investasi.

Lalu, apa sebenarnya uang dingin dan mengapa penting untuk digunakan alih-alih menggunakan utang?

Baca juga: Investasi Emas untuk Pemula: Panduan yang Perlu Diketahui

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.PIXABAY/DARNO BEGE Ilustrasi rupiah, uang rupiah.

Apa itu uang dingin?

Secara sederhana, uang dingin adalah dana yang bersifat idle atau menganggur.

Uang dingin bukan berasal dari utang, bukan diperlukan segera untuk kebutuhan harian, cicilan, atau biaya hidup mendadak.

Sebaliknya, uang dingin boleh dialokasikan untuk jangka menengah dan panjang karena risikonya bisa dikelola.

Misalnya, bonus yang disimpan, sisa gaji setelah kebutuhan pokok terpenuhi, hasil penjualan aset yang tak akan dipakai dalam waktu dekat.

Baca juga: Simak, Tips Investasi Warren Buffett Saat Pasar Saham Bergejolak

Dengan kata lain, jika dana itu berasal dari utang, atau dana tersebut adalah dana yang seharusnya untuk kebutuhan pokok atau cicilan dalam waktu dekat, maka itu bukan uang dingin dan tidak layak untuk dimasukkan ke investasi yang berisiko.

Kenapa harus pakai uang dingin untuk investasi?

Ada beberapa alasan kuat mengapa menggunakan uang dingin adalah langkah keuangan yang bijak.

1. Memberi “ruang” terhadap fluktuasi investasi

Investasi, apalagi instrumen seperti saham, reksa dana berisiko, atau properti, memiliki naik-turun nilai.

Dengan menggunakan uang dingin, jika terjadi kerugian sementara, maka kebutuhan dasar Anda tidak terganggu dan tetap terpenuhi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Penjualan Nikel Melonjak, PAM Mineral (NICL) Raup Pendapatan Rp 1,35 T
Energi
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Pintu dan Julo Kolaborasi Dorong Literasi Keuangan dan Investasi Digital
Keuangan
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
DLHK Pastikan Perusahaan Biomassa di Gorontalo Taat Aturan dan Ikuti Prosedur
Energi
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Kebakaran Mobil Tangki BBM di Cianjur: Pertamina Pastikan Pasokan Aman
Energi
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
RI Bakal Punya Pabrik Soda Ash, Kapasitas Produksi 300.000 Metrik Ton
Ekbis
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya
Karier
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 Triliun hingga Kuartal III 2025
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau