JAKARTA, KOMPAS.com – Pada percepatan global menuju transportasi berkelanjutan, Olive Group menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem kendaraan niaga berbasis energi baru di Indonesia.
Perusahaan yang berfokus pada investasi dan operasional di sektor energi bersih ini menyiapkan strategi jangka panjang untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik niaga nasional.
Chairman Olive Group, An Shaohong, mengungkapkan perkembangan terbaru kolaborasi dengan perusahaan publik Indonesia, PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV).
Baca juga: Gratis, Kendaraan Niaga Harus Lakukan Uji KIR 6 Bulan Sekali
“Kami bukan produsen mobil tradisional atau penyedia layanan leasing tunggal,” kata An Shaohong, dalam keterangan resminya.
Kendaraan listrik niaga dari Olive GroupIa menegaskan, inti strategi Olive Group adalah membangun ekosistem kendaraan niaga hijau yang lengkap.
“Kami mengintegrasikan manufaktur kendaraan, bank baterai, dan platform digital untuk menyediakan solusi logistik hijau terpadu, yang secara fundamental mengurangi total biaya kepemilikan pelanggan dan mendorong transportasi berkelanjutan di Indonesia,” ujar Shaohong.
Olive Group juga menegaskan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah dalam pengembangan industri kendaraan energi baru. Tahun ini, perusahaan berencana menampilkan prototipe kendaraan listrik murni untuk kebutuhan logistik rantai dingin, yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekosistem logistik hijau di Tanah Air.
Baca juga: Peran Penting Karoseri dalam Industri Kendaraan Niaga
Ekosistem bisnis Olive Group terbagi dalam tiga pilar utama. Pertama, riset dan manufaktur kendaraan, melalui kemitraan dengan PT Safast Electric Vehicles Indonesia untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan niaga listrik.
Kedua, layanan energi, dengan membangun “bank baterai” hasil kolaborasi bersama perusahaan baterai terkemuka, guna mendukung model pemisahan antara kendaraan dan baterai.
Ketiga, manajemen digital, melalui pengembangan sistem BAMS (Battery Application Management System) dan T-BOX yang berfungsi memantau armada serta meningkatkan efisiensi pengiriman.
Lebih lanjut, An Shaohong menegaskan bahwa Olive Group telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dengan OLIV, yang kini tengah memasuki tahap peninjauan regulator dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Penandatanganan CSPA menandai tahap krusial dalam kerja sama kami,” ujar Shaohong.
Rencana akuisisi OLIV saat ini sedang ditinjau oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OLIVE Group memastikan seluruh proses dilakukan sesuai ketentuan keterbukaan informasi dan regulasi pasar modal Indonesia.
Dalam pandangan An Shaohong, Indonesia kini berada di titik penting transformasi menuju transportasi hijau.
“Kami percaya bahwa logistik hijau bukanlah peluang bagi satu perusahaan saja, melainkan bagian integral dari peningkatan industri Indonesia,” katanya.
Ke depan, Olive Group berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan niaga energi baru melalui pendekatan kolaboratif dan terbuka. Langkah ini sejalan dengan visi global menuju ekonomi hijau, pengurangan emisi, dan efisiensi energi, menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang