Khofifah Wanti-wanti ASN Pemprov Jatim Tak Flexing dan Hati-hati Berucap

Khofifah Wanti-wanti ASN Pemprov Jatim Tak Flexing dan Hati-hati Berucap

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 08 Sep 2025 18:15 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta ASN di lingkungan Pemprov Jatim tidak pamer/flexing hingga menjaga lisan dalam berucap. ASN diminta peka terhadap kondisi masyarakat.

"Hari ini kehati hatian harus lebih dijaga mulai berucap, bertindak dan berinteraksi. Apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki keserupaan perspektif," kata Khofifah di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Senin (8/9/2025).

Khofifah berpesan kepada seluruh ASN dilingkungan Pemprov Jatim untuk menjaga kehati-hatian baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menilai bagaimana pentingnya akhlak dalam memanfaatkan digital IT. Hal inilah yang mengilhami Gubernur Khofifah mengadakan kajian bulanan Nasoihul Jaelani atau Mutiara Nasihat dari Syekh Abdul Qadir Jaelani ada 31 item mengajarkan arti kejujuran, kesederhanaan, sabar syukur dan ikhlas karya Syekh Muhammad Fadhil Al Jaelani.

"Saya minta itu nanti jadi kajian bulanan. Satu bulan sekali satu jam. Nanti Wagub yang mengomandoi. Pertama di kajian dibahas soal akhlak, bagaimana akhlak dengan digital IT. Jadi sekarang bukan hanya dari lisan tapi jari-jari ini juga harus berakhlak. Eranya ini adalah akhlak memberseiringi digital IT," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Saya rasa ini bagian untuk memberikan ruh dalam diri kita, bagaimana cara pandang, cara berfikir, menata hati dan cara bertindak kita. Dinamika kehidupan luar biasa. Tontonan terlalu banyak, tuntunannya kurang," tambahnya.

Ia berharap penguatan ini penting menjadi bagian dari keberseiringan kehidupan dan mendorong proses implementasi supaya berseiring dengan kebaikan-kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, institusi, bangsa dan negara.

"Selamat bertugas tetaplah menjaga kehati hatian kita semua. Saling kita mengingatkan, watawa soubil haq watawa soubisobr. Pengingat satu dengan lain akan kebaikan dan kebenaran dengan sabar," tegasnya.

Khofifah juga menegaskan pekan ini kebijakan pemberlakuan flexible working arrangement bagi seluruh ASN pasca aksi unjuk rasa masyarakat akhir Agustus lalu telah berakhir. ASN diminta kerja normal kembali.

Khofifah mengatakan pengaturan kerja memang dibuat lebih fleksibel tujuannya agar keselamatan pegawai bisa lebih terjaga utamanya di daerah yang potensial rawan keamanan.

"Hari ini kita memulai kembali kerja full time sesuai dinamika penugasan di masing-masing institusi dimana Saudara bertugas. Kalau kemarin ada flexible working arrangement, sekarang kembali bekerja seperti normalnya," katanya.

Khofifah menambahkan, untuk penugasan dan tanggung jawab masing-masing titik kerja ada resiko tertentu dan ada waktu yang memang tidak bisa dibatasi pada jam kerja.

"Itu yang sedang kita exercise bersama tim TAPD dikomandani oleh Sekda. Kalau ada penyesuaian nanti disesuaikan dengan semua regulasi yang ada. Salah satu yang mengalami penyesuaian dan pengurangannya agak siginifikan adalah Sekda," lanjutnya.

"Artinya kita sedang menghitung disparitas penerimaan di antara kita semua," tandasnya.

Di akhir, Khofifah juga berkesempatan mengadakan silaturahmi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jatim, Baju Tri Haksoro yang memasuki purna tugas. Baju merupakan ASN yang sederhana dan memiliki dedikasi tinggi untuk Pemprov Jatim.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads