JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca aksi demo di sejumlah daerah, sebagai bentuk gelombang kekecewaan publik terhadap kinerja anggota wakil rakyat yang dinilai tak berempati saat ekonomi rakyat sulit.
Tak cukup hanya menonaktifkan kader bermasalah, ini bisa jadi momentum partai politik membenahi kadernya yang berkomitmen pada rakyat.
Meski begitu, aspirasi yang damai pun tetap dikedepankan. Namun, bagaimana seharusnya negara hadir dan memastikan kepentingan rakyat bisa terakomodir?
Kita bahas bersama sejumlah narasumber yang hadir melalui sambungan daring.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas, Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati, dan Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro.
Baca Juga Potret Sederet DPR Dinonaktifkan & Minta Maaf ke Rakyat: Sahroni, Nafa, Eko Patrio-Uya Kuya di https://www.kompas.tv/nasional/614935/potret-sederet-dpr-dinonaktifkan-minta-maaf-ke-rakyat-sahroni-nafa-eko-patrio-uya-kuya
#demo #dpr #wakilrakyat
_
Catatan Redaksi:
Setiap warga negara berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, kebebasan berpendapat harus dilakukan secara damai, tertib, serta jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/614938/anwar-abbas-mui-agung-baskoro-hingga-pengamat-sosial-bongkar-penyebab-kekecewaan-rakyat-pada-dpr