Polisi diduga melepaskan gas air mata di Universitas Pasundan, Kota Bandung, untuk membubarkan unjuk rasa. Sebanyak 12 orang menjadi korban dalam peristiwa ini.
BANDUNG, KOMPAS — Sedikitnya 12 orang menjadi korban tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi di kampus Universitas Pasundan di Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam. Polisi membantah serangan itu dilakukan dengan sengaja.
Video peristiwa dugaan penembakan gas air mata ke area Universitas Pasundan atau Unpas di Tamansari ini viral di media sosial Instagram. Video ini diunggah di akun Instagram Kolektifa dan sudah ditonton hingga 112.358 kali oleh warganet.
Dari pantauan Kompas pada Selasa (2/9/2025) pagi, tidak nampak aktivitas perkuliahan di gedung Unpas Tamansari seusai insiden tersebut. Pihak keamanan kampus telah mengumpulkan selongsong dan botol gas air mata. Salah satu kaca kampus pecah diduga terkena selongsong gas air mata.
:quality(80):watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https://cdn-dam.kompas.id/images/2025/09/02/418a45fc2598431a2badaa772ab54864-IMG_20250902_075600.jpg)
”Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam pukul 23.30 WIB. Ada 12 mahasiswa yang menjadi korban karena terkena gas air mata,” ujar Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosid.
Rosid menuturkan, peristiwa ini bermula ketika aparat keamanan berpatroli dan melewati depan kampus. Aparat pun melihat kerumunan mahasiswa di depan kampus.
Aparat diduga melepaskan gas air mata untuk membubarkan kerumunan mahasiswa. Saat itu mahasiswa dibubarkan karena memblokade jalan dengan membakar ban.
Lebih dari 100 mahasiswa berlari ke dalam kampus. Mereka berhamburan ke sejumlah ruangan di kampus untuk menghindari gas air mata.
:quality(80):watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https://cdn-dam.kompas.id/images/2025/09/02/761414e2d9d8458dcdcb6eb7c1784982-IMG_20250902_074126.jpg)
”Kami menemukan lebih dari 40 selongsong gas air di area kampus. Saat terjadi serangan, aparat tidak memasuki area kampus,” tutur Rosid.
Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar sejam lebih. ”Mayoritas mahasiswa yang lari ke dalam area kampus saat itu adalah mahasiswa Unpas,” katanya.
Adapun serangan gas air mata juga diduga terjadi di depan pagar kampus Universitas Islam Bandung. Kampus ini berdekatan dengan Unpas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Hendra Rochmawan membantah pihaknya sengaja melepaskan serangan gas air mata. Upaya tersebut dilakukan untuk menghentikan aksi blokade jalan oleh sejumlah orang yang diduga mahasiswa.
:quality(80)/https://cdn-dam.kompas.id/images/2025/08/30/2ef89f1e7ac4645358739022351e502d-Videoshot_20250830_171110.jpg)
Ia menyebut video yang tersebar di media sosial adalah berita bohong. Menurut dia, aparat yang terlebih dahulu diserang sekelompok mahasiswa dengan menggunakan bom molotov.
”Intinya, kami hanya melakukan pertahanan dari serangan anak-anak yang diduga merupakan kelompok anarko yang tergabung di Unpas dan Unisba,” kata Hendra.
Kerabat Kerja
Penulis:
Fabio Maria Lopes CostaEditor:
Rini Kustiasih