Maliq & D’Essentials, Mengulang Kembali

Untuk pertama kalinya, Maliq & D’Essentials juga membawakan singel terbaru mereka, ”Dekat”, yang baru dirilis pada Mei 2025.

Oleh Dwi AS Setianingsih

07 Jun 2025 13:41 WIB · Nama & Peristiwa

Suasana hangat menjalar saat Maliq & D’Essentials membuka penampilan mereka di panggung BNI Hall Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 pada Minggu (1/6/2025) dengan ”Senja Teduh Pelita”. Lagu itu seolah menjadi pengantar magis menuju perjalanan nostalgia dan eksplorasi musik yang mereka sajikan malam itu.

Penonton, seketika terbawa atmosfer yang familiar bersama band yang diawaki oleh Angga Puradiredja (vokal), Rivani Indriya Suwendi alias Indah (vokal), Widi Puradiredja (drum), Ilman Ibrahim (keybord), Arya Aditya Ramadhya alias Lale (gitar), dan Dendy Sukarno alias Jawa (bas) itu. Maklum, popularitas ”Senja Teduh Pelita” memang tak main-main.

Sejak dirilis Januari 2019, ”Senja Teduh Pelita” segera melesat menjadi salah satu lagu ikonik Maliq & D’Essentials. Lagu ini selalu berhasil ’membius’ penonton dalam setiap penampilan langsung mereka.

”Senja Teduh Pelita” kemudian disusul sederet nomor populer. Antara lain ”Heaven”, ”Dia”, ”Untitled”, ”Himalaya”, dan ”Semoga”. Untuk pertama kalinya, Maliq & D’Essentials juga membawakan singel terbaru mereka, ”Dekat”, yang baru dirilis pada Mei 2025. Singel ini menunjukkan evolusi musikal Maliq & D’Essentials tanpa kehilangan identitas awal mereka.

Penampilan Maliq & D'Essentials dalam 20 Years of Java Jazz Festival di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (2/6/2025) dinihari. Festival musik yang telah berumur 20 tahun ini kembali menyatukan musisi-musisi Indonesia yang telah menjadi bagian dari sejarah festival ini dari awal dan sederet musisi internasional lainnya.

KOMPAS/AGUS SUSANTO
2-6-2025
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Penampilan Maliq & D’Essentials dalam 20 Years of Java Jazz Festival di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (2/6/2025) dini hari. Festival musik yang telah berumur 20 tahun ini kembali menyatukan musisi-musisi Indonesia yang telah menjadi bagian dari sejarah festival ini dari awal dan sederet musisi internasional lainnya.

Di tengah penampilan, Lale sang gitaris, menyapa penonton dengan hangat sembari mengenang momen penting dalam perjalanan Maliq & D’Esentials. ’Siapa yang pernah nonton Maliq di Java Jazz 2005?” tanyanya dari panggung. ”Itu singel pertama kita, dibawain di Java Jazz pertama kali,” ujarnya.

Ia kemudian menambahkan. ”Tahun 2005 singel pertama ’Terdiam”. Tahun 2025 kita punya singel terbaru juga, yang sekali lagi kita ulangin untuk nyanyi pertama kalinya di Java Jazz Festival,” imbuhnya.

Penonton yang sudah mengikuti perjalanan Maliq sejak awal menyambutnya dengan sorak-sorai, menciptakan momen nostalgia yang terasa intim dan emosional. Riuh tepuk tangan dan paduan suara penonton tak pernah luput menyambut setiap lirik lagu yang dilantunkan dari panggung.

Malam itu, atmosfer intim terasa kuat, seluruh ruangan bernyanyi bersama dalam satu frekuensi rasa. Di hari terakhir gelaran JJF 2025 itu, Maliq & D’Essentials juga tampil dalam pertunjukan 20 Years of Java Jazz Festival, sebagai perayaan dua dekade JJF.

Catatan: Artikel merupakan kolaborasi dengan peserta magang Harian Kompas, Selina Damayanti, Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat.


Kerabat Kerja

Penulis:

Dwi AS Setianingsih
 | 

Editor:

Sarie Febriane
 | 

Penyelaras Bahasa:

Kusnadi .