Kompas.id Brief

Siapa yang Akan Menjuarai Liga Nasional UEFA?

Spanyol dan Portugal menghadapi tantangan yang berbeda dalam perjalanan mereka menuju final Liga Nasional UEFA.  Siapa yang akan tampil sebagai juara?

Oleh Emilius Caesar Alexey

08 Jun 2025 17:01 WIB · Olahraga

Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel berikut ini?

  1. Tim mana yang lebih berpeluang menjuarai Liga Nasional UEFA?
  2. Bagaimana penampilan Portugal saat mengalahkan Jerman pada laga semifinal?
  3. Apa masalah yang dialami Spanyol saat melibas Perancis pada semifinal?

Tim mana yang lebih berpeluang menjuarai Liga Nasional UEFA?

copy title

Sangat sulit menandingi dominasi Spanyol, juara bertahan Liga Nasional Eropa yang selalu tampil begitu kolektif dan dinamis bersama bintang 17 tahun Lamine Yamal. Namun, Spanyol memperlihatkan sedikit celah untuk dieksploitasi Portugal yang selalu lambat panas bagai mesin diesel.

Duel para juara akan tersaji dalam final Liga Nasional musim 2024-2025 di Stadion Muenchen Football Arena, Jerman, Senin (9/6/2025) pukul 02.00 WIB. Juara edisi sebelumnya, Spanyol, ditantang Portugal yang merupakan pemenang edisi pertama. Mereka berkesempatan menjadi tim pertama dengan koleksi dua trofi di turnamen itu.

Spanyol masih sangat dominan. Bukan tanpa alasan, tim asuhan pelatih Luis de la Fuente itu merajai dua turnamen Eropa dalam dua tahun terakhir, yaitu Liga Nasional dan Piala Eropa. Tim-tim besar, seperti Belanda dan Perancis, sudah merasakan sendiri kekuatan tidak terbendung Spanyol saat tereliminasi di babak gugur.

Tahun ini, tim ”Matador” bertambah kuat seiring Yamal yang semakin dewasa. Kandidat kuat peraih Ballon d’Or selanjutnya itu menjadi pusat kreativitas sekaligus mesin gol tim. Dia sudah mencetak tiga gol dalam dua laga terakhir di tim nasional, termasuk menjadi otak di balik banyak gol yang dihasilkan Spanyol.

Bagaimana penampilan Portugal saat mengalahkan Jerman pada laga semifinal?

copy title

Portugal melaju ke final Liga Nasional UEFA setelah membekap tuan rumah Jerman, 2-1, di Stadion Allianz Arena, Kamis (5/6/2025) dini hari WIB. Hasil itu menyudahi rasa penasaran Portugal yang belum pernah mengalahkan Jerman selama 25 tahun.

Terakhir kali Portugal sukses mengalahkan Jerman adalah saat penyisihan grup Piala Eropa 2000. Saat itu, Sergio Conceicao menjadi pahlawan kemenangan Portugal melalui hattrick-nya, dengan skor 3-0.

Seperempat abad, Francisco Conceicao, putra Sergio Conceicao, ikut menyumbang satu gol kemenangan Portugal. Concecaio menerima bola di sepertiga akhir lapangan kemudian segera berlari mendekati gawang tanpa ada bek Jerman yang mengganggu pergerakannya sehingga gol pembuka tercipta dengan mudah.

Cristiano Ronaldo kembali menjadi pahlawan Portugal saat mencetak gol penentu kemenangan. Usia yang semakin tua tidak mengurangi rasa lapar Ronaldo untuk mencetak gol.

Apa masalah yang dialami Spanyol saat melibas Perancis pada semifinal?

copy title

Spanyol lolos dari drama intens semifinal dan melaju ke partai puncak setelah menang 5-4 atas Perancis di Stadion Mercedes-Benz Arena, Stuttgart, Jerman, Jumat (6/6/2025) dini hari WIB.

Kehilangan tiga bek inti memberikan dampak terlalu besar bagi tim nasional Perancis. Spanyol memanfaatkan lubang besar itu untuk lolos tiga kali beruntun ke final Liga Nasional Eropa. ”Bocah ajaib” Spanyol, Lamine Yamal, sekaligus mempertegas namanya sebagai kandidat terkuat peraih Ballon d’Or.

Yamal dan rekan-rekan sebenarnya bisa menyudahi laga dengan mudah seusai unggul, 4-0, lebih dulu, tetapi mereka kehilangan fokus. Mereka sering kehilangan konsentrasi setelah unggul lebih dulu.

Problem konsentrasi itu nyaris dibayar mahal oleh tim ”Matador”. Spanyol tampak baik-baik saja hingga memasuki 15 menit akhir, masih unggul 5-1. Penurunan Spanyol tidak terlepas dari pergantian masif yang dilakukan Fuente, termasuk menukar bek Robin Le Normand dengan Dani Vivian. Setelah gol Cherki, giliran Vivian yang mencetak gol bunuh diri. Muani menipiskan jarak jadi satu gol di injury time, tetapi waktu sudah sangat tipis untuk menyamakan kedudukan.


Kerabat Kerja

Penulis:

Emilius Caesar Alexey
 | 

Editor:

Prasetyo Eko Prihananto
 | 

Penyelaras Bahasa:

Apolonius Lase