Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmão menekankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN bukan hanya tentang bergabungnya Timor-Leste.
Dalam momen wawancaranya dengan delegasi wartawan Indonesia di lokasi KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, Xanana seolah menyiratkan bahwa ada banyak isu selain Timor-Leste yang juga penting untuk dibahas.
“Ini bukan (hanya) untuk bicara tentang Timor-Leste, kita lebih bicara tentang Myanmar, tentang South China Sea, tentang masalah baru-baru ini Thailand-Kamboja, bukan (Timor-Leste),” kata Xanana ketika ditanya tentang masuknya Timor-Leste sebagai anggota penuh di ASEAN.
Xanana mengatakan bahwa begitu banyak pihak, sahabat-sahabat di dalam ASEAN, yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada Timor-Leste.
Namun dia kembali menyampaikan bahwa KTT ASEAN bukan soal Timor-Leste. Begitu banyak isu yang penting untuk dibicarakan selain negaranya.
“Berapa orang di sini, semua mau tanya tentang apa rasanya kalau sudah masuk ke ASEAN. Di sini ada beberapa isu-isu yang kita harus bicara, berpikir. Ini tiap sesi, itu kita harus punya satu opini untuk beri (masukan),” ujarnya.
Dia juga menyatakan belum memikirkan atau berbicara mengenai potensi kerja sama yang akan digali negaranya di dalam ASEAN, karena sepanjang beberapa hari ini mengikuti KTT ASEAN di Malaysia, dirinya masih fokus memikirkan isu-isu lain yang menurutnya lebih penting untuk dipikirkan bersama.
Sejak awal pengukuhan resmi keanggotaan penuh Timor-Leste ke dalam ASEAN, sosok Xanana cukup menjadi perhatian di KTT.
Selain karena pembawaan Xanana yang terkenal apa adanya, cukup banyak juga momen menarik yang terkait dengan Xanana.
Ia kedapatan menitikkan air mata saat negaranya resmi dikukuhkan sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. Penantian panjang Timor-Leste selama 14 tahun akhirnya dikabulkan, di mana ASEAN membuka pintunya bagi Timor-Leste.
Xanana juga terlihat selalu ramah dengan lawan bicaranya. Dia tampak ramah dengan para pemimpin ASEAN dan pemimpin negara mitra wicara yang hadir.
Xanana juga cukup sering menyapa wartawan yang hadir di KTT Ke-47 ASEAN, hingga kedapatan membagi-bagikan permen – yang diduga dikantonginya dari dalam ruang pertemuan KTT – kepada wartawan yang menanti di luar ruangan.
Dalam salah satu sesi konferensi pers di sela KTT ASEAN, Xanana tidak segan meminta wartawan yang bertanya untuk naik ke atas panggung dan bertanya langsung kepadanya, menggunakan mikrofon meja miliknya – meski hal itu kemudian tidak jadi dilakukan karena wartawan sudah dibekali mikrofon oleh panitia untuk bertanya dari tempat duduk masing-masing.
Dia juga kerap melempar canda kepada wartawan yang ditemuinya.
Dalam momen wawancara dengan delegasi wartawan Indonesia, Xanana menduga beberapa wartawan Indonesia yang ada di hadapannya belum menjadi wartawan saat Timor-Leste mulai mengajukan masuk ke dalam ASEAN tahun 2011.
"(Presiden RI kala itu) Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dia yang bicara, kami sedang berpikir untuk masuk (ASEAN), dia berdiri bilang pada semua ASEAN countries, 'saya support'. Saya bilang, 'wah mati aku'," ujarnya seraya tertawa.
"Itu dari 2011, ini (anda mungkin) belum (menjadi wartawan). Ah ini sudah (menjadi wartawan), karena sudah tua dia, sudah botak. Tapi ini bukan botak ini, boksi. Tahu? Tidak tahu? Botak tapi seksi," seloroh Xanana melihat pewarta ANTARA Rangga Pandu Asmara Jingga yang berkepala plontos.
Dia juga mencermati dan mencoba membaca nama yang tertera di tanda pengenal salah seorang pewarta ANTARA TV Cahya Sari, yang mengajukan sejumlah pertanyaan kepadanya di lokasi KTT ASEAN.
"Ini dari mana ini. Cahaya (Xanana mencoba membaca tanda pengenal pewarta ANTARA). Oh Cahya, bukan Cahaya," ujar Xanana lalu tertawa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Xanana tekankan KTT ASEAN bukan hanya soal Timor-Leste
