| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Banyak Ritel Modern dan Mal Tutup pada Awal 2025, Begini Respon Presdir Pakuwon Jati


Minggu, 08 Juni 2025 / 18:23 WIB
Banyak Ritel Modern dan Mal Tutup pada Awal 2025, Begini Respon Presdir Pakuwon Jati
ILUSTRASI. Presiden Direktur Pakuwon Jati, Stefanus Ridwan. Presiden Direktur Pakuwon Jati (PWON) menyampaikan bahwa daya tarik konsumen dan inovasi jadi kunci utama sebuah mal bisa terus beroperasi.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gelombang penutupan ritel modern dan mal banyak terjadi pada awal tahun 2025. Menanggapi fenomena ini, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), Alexander Stefanus Ridwan Suhendra menyampaikan bahwa daya tarik konsumen dan inovasi menjadi kunci utama mengapa sebuah mal bisa terus beroperasi.

“Jadi semua berita menunjukkan bahwa persaingan dan lainnya makin ketat. Apalagi, katanya pendapatan kelas menengah turun. Tapi saya kira uang tetap ada di sana. Soalnya sekarang tinggal apakah mal itu punya daya tarik yang diinginkan konsuman atau tidak?” ujar Stefanus kepada KONTAN di Mal Gandaria City, Kamis (5/6).

Menurut Stefanus, ada beberapa toko yang cenderung sangat ramai dan sebaliknya, ada beberapa toko yang sangat sepi. Nah, salah satu faktor sebuah gerai bisa amat ramai yakni toko tersebut menerapkan inovasi yang sesuai dengan tren dan minat konsumen.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Bakal Resmikan Hotel Baru di Bekasi pada Akhir 2025

“Nah, kita harus tahu kenapa toko itu ramai, kenapa toko ini sepi. Soalnya ya bosan. Kalau restoran dari 10 tahun lalu masih gitu-gitu saja, ya tidak laku. Mestinya dekorasi ganti, menunya perlu diperbarui, cara pelayanannya juga mesti diganti,” tambahnya.

Stefanus menegaskan bahwa kunci dari mal bisa tetap hidup ialah harus terus bisa membangkitkan rasa nyaman, senang, dan pengalaman yang berbeda kepada pada pelanggan. Tak hanya mengandalkan produk atau makanan yang dijual saja.

Lebih dalam, Stefanus menjelaskan bahwa mal yang berada di bawah naungan Pakuwon Jati (PWON) ia upayakan untuk terus melakukan inovasi dan menyegarkan ide baru. Entah ide dari Indonesia maupun mencari inspirasi di luar negeri. Tak lupa pula, memanfaatkan media sosial untuk memudahkan jangkauan promosi kepada konsumen.

Oleh sebab itu, dalam melihat prospek bisnis mal yang dinaungi Pakuwon pada semester-II 2025, Stefanus menegaskan pihaknya akan terus optimistis.

Kalau saya sih tetap optimis ya. Ada kadang-kadang turun sedikit kami analisa dong. Apakah kurang ini, atau terlalu bosan. Kemudian kami update standardnya. Ini juga usahakan untuk buat TikTok, lihat kontennya, bagaimana bukan cuma masuk TikTok, tapi juga lihat komunikasinya (kepada konsumen),” tambahnya lagi.

Baca Juga: Ketahanan Bisnis Mega Perintis (ZONE) Hadapi Ketatnya Bisnis Ritel Fesyen

Selanjutnya: REI Kritik Rencana Kenaikan Pajak Rumah Tapak di Tengah Lesunya Daya Beli Masyarakat

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×