Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Airlangga menegaskan pemerintah masih memantau perkembangan tersebut dan masih menunggu laporan resmi dari perusahaan.
Hingga saat ini, kata Airlangga, pemerintah belum mendapat laporan soal isu PHK Gudang Garam tersebut.
"Kita monitor karena gudang garam sudah menggunakan modernisasi, nanti kita lihat. Gudang Garam juga belum melaporkan," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Baca Juga: Perusahaan Mitra Gudang Garam di Tuban Bantah Ada PHK Massal
Mengutip berita KONTAN sebelumnya, kabar PHK menerpa perusahaan rokok asal Kediri, Gudang Garam. Isu ini mencuat setelah sebuah video pendek viral di media sosial terkait kabar PHK massal yang terjadi di Gudang Garam.
Dalam video viral tersebut, terlihat suasana haru perpisahan pekerja yang disebut-sebut terdampak PHK. Mereka saling berjabat tangan, berpamitan dan berpelukan.
Kinerja Gudang Garam memang sedang tertekan. Kenaikan tarif cukai dan menjamurnya produk rokok murah menghimpit kinerja Gudang Garam.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025 yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 31 Juli 2025 lalu, Gudang Garam membukkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp 117,16 miliar.
Laba GGRM tersebut merosot 87,34% dibandingkan laba di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 925,52 miliar.
Penurunan laba ini seiring menyusutnya pendapatan Gudang Garam. Di semester I 2025, pendapatan Gudang Garam tercatat Rp 44,37 triliun, turun 11,29% dari semester I 2024 yang sebanyak Rp 50,02 triliun.
Baca Juga: Saham Gudang Garam (GGRM) Ambles 3,41% di Tengah Kabar PHK Massal
Selanjutnya: Penjelasan Adhi Karya (ADHI) Soal Piutang LRT Jabodebek Tahap I Rp 2,2 Triliun
Menarik Dibaca: Promo HokBen x Qpon September 2025, Nikmati Yakimeshi dengan Harga Spesial Rp 8.800
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News