Ke depan, produk-produk desa dari koperasi juga akan dipasarkan di kota-kota besar melalui jaringan supermarket, khusus hasil koperasi desa. Buah-buahan produk pertanian dari desa bisa langsung ke supermarket-supermarket dalam keadaan segar. Mangga,

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya koperasi sebagai instrumen strategis dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat, mulai dari obat-obatan hingga LPG, secara lebih murah dan terjangkau.

Dalam pertemuan dengan sejumlah media massa di Hambalang (6/9), Prabowo menyebut gerakan koperasi yang dibangun pemerintah akan menjadi motor penggerak ekonomi dari desa.

“Melalui koperasi desa, kita akan buka farmasi di desa langsung yang akan menyalurkan obat-obatan generik dari pabrik langsung ke farmasi desa,” ujar Prabowo sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

"Kita berharap harga obat-obat itu nanti akan terjangkau oleh rakyat. Dan juga dengan sistem kita pun, rakyat yang perlu juga bisa dapat obat gratis oleh BPJS. Tapi yang jelas tidak usah jauh-jauh, dia di desa dia akan terima," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Prabowo perintahkan K/L kerja keras entaskan miskin ekstrem

Selain obat, koperasi juga akan menjadi saluran distribusi LPG dan alat-alat pertanian. Dengan rantai distribusi yang dipangkas dari praktik tengkulak dan pencari rente, rakyat dapat memperoleh kebutuhan sehari-hari secara lebih efisien dan adil.

"Juga distribusi LPG, sudah ada jelas nanti rantai distribusinya. Hampir semua alat-alat pertanian juga tersedia di koprasi nanti. Jadi ini nanti yang akan menggerakkan ekonomi dari bawah. Jadi benar, saya kira koperasi nanti seperti di banyak negara maju. Koperasi-koperasi itu jadi kekuatan," kata Prabowo.

Ke depan, produk-produk desa dari koperasi juga akan dipasarkan di kota-kota besar melalui jaringan supermarket, khusus hasil koperasi desa.

"Buah-buahan produk pertanian dari desa bisa langsung ke supermarket-supermarket dalam keadaan segar. Mangga, pisang, pepaya, kelapa, dan sebagainya," pungkas Presiden.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.