Negara yang menyatakan diri sebagai pionir 'diplomasi bir'

Sumber gambar, charmedlightph/iStock/Getty Images
Dalam enam tahun belakangan, pemerintah Ceko diam-diam mengundang para pembuat bir top ke negara mereka untuk mengajarkan cara minum yang baik kepada dunia.
Sesi minum bir itu dimulai pukul 10:39 pagi. Dua puluh pembuat bir, baru saja masuk ke dalam bar yang terletak di kompleks produksi bir di Republik Ceko, salah satu negara pembuat bir terbaik di dunia.
Saya mengangkat gelas berisi minuman penuh busa di atasnya, kemudian bersulang dengan Liam Taheny, seorang pembuat bir dari Australia Selatan.
Ketika saya tanya soal hal yang paling membuatnya takjub dengan budaya bir Ceko, dia tak ragu menjawab.
"Pengetahuan bir dan segala yang berkaitan dengan bir di sini sangat menakjubkan," katanya.
"Maksudmu, saat kamu bicara dengan para pembuat bir Ceko?" tanya saya.
"Maksud saya, orang biasa. Mereka bicara soal bir seperti penggila bir di Australia," jawabnya.
Taheny, pemimpin tim pembuat bir di Brighstar Brewing, adalah salah satu dari 20 pembuat bir dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat yang diundang Kementerian Kebudayaan Ceko untuk merasakan budaya bir Ceko selama lima hari.
Namun, ini bukan tentang minum-minum semata. Agenda kegiatannya juga mencakup pertemuan dengan pembuat bir skala kecil dan besar, petani tanaman hop, bartender, dan pemilik pub.
Acara ini merupakan bagian dari eksperimen pemerintahan Ceko yang disebut sebagai "diplomasi bir".

Sumber gambar, David Farley
Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.
Klik di sini
Akhir dari Whatsapp
Republik Ceko, terutama Bohemia, sejak dulu dikenal dengan birnya. Penduduk setempat sudah membuat bir sejak setidaknya tahun 993.
Konsumsi bir per kapita warga Ceko pun yang paling tinggi di muka Bumi. Di banyak tempat di negara itu, bir bahkan lebih murah dari air minum kemasan.
Tak heran jika negara itu mendeklarasikan diri sebagai destinasi pariwisata bir paling top di dunia.
Meski demikian, para pencinta bir menganggap minuman dari Ceko tak begitu terkenal, masih dibayangi popularitas bir Belgia dan Bavaria.
Semua karena sejarah panjang kawasan Eropa. Pada masa peralihan antara Perang Dunia II dan Perang Dingin, di Eropa berdiri Tirai Besi, tembok yang memisahkan negara Eropa pendukung Barat dari daerah Soviet, termasuk Ceko.
Karena tembok pemisah itu, bir Ceko sangat sulit ditemukan di luar negeri. Setelah era komunisme selesai pada 1989, produsen bir Ceko mulai melakukan privatisasi dan modernisasi.
Kelamaan, bir Ceko mulai dikenal. Sejak 2019, jaringan diplomat dan pembuat bir Ceko diam-diam bergerak untuk meningkatkan popularitas bir Ceko dan menginspirasi para pembuat bir membuat minuman beralkohol ala Ceko.
Kementerian Agrikultur Ceko memang tak memegang data pastinya, tapi sejak pemerintah mulai mengundang pembuat bir dari berbagai negara, minuman alkohol ala Ceko mulai muncul di berbagai penjuru Amerika Utara.

Sumber gambar, Alamy
Strategi diplomasi ini mirip dengan Program Thai Global yang diluncurkan pemerintah Thailand pada 2002 untuk memperkenalkan restoran dan kuliner Thailand ke luar negeri.
Upaya itulah yang memicu peningkatan popularitas makanan Thailand di seluruh dunia, membuat negara itu diperhitungkan dalam kuliner global.
Ketika program itu baru dimulai, ada 5.500 restoran Thailand di luar negeri. Pada Oktober 2023, jumlahnya meningkat hingga nyaris 17.500.
Media The Economist langsung menjuluki pergerakan Thailand itu sebagai "gastro-diplomacy" atau diplomasi menggunakan makanan.
Kini, Republik Ceko mengikuti jejak Thailand dengan misi diplomasi bir mereka yang sudah berjalan selama enam tahun terakhir.
Secara keseluruhan, makanan Ceko tidak begitu populer di kalangan warga asing, tak seperti kuliner Thailand. Namun, Ceko sangat mahir membuat bir.

Sumber gambar, Alamy
Saya berkesempatan melihat bagaimana program diplomasi bir itu berjalan ketika diundang mengikuti para pembuat bir Ceko itu selama beberapa malam.
Pada satu malam, kami memadati satu tempat pembuatan bir kecil yang disebut sebagai "Pioneer Beer" di kawasan Kota Zatec, tempat asal tumbuhan hop Saaz yang menjadi bagian penting dalam bir Ceko.
Para tamu undangan langsung mendekati kepala pembuat bir bernama Michal Havrda, membombardir dengan berbagai pertanyaan sembari melemparkan kosa kata seperti "flokulasi".
Beberapa hari kemudian, mereka melakukan perbincangan mendalam dengan Vaclav Berka, master bir dari Pilsner Urquell di Kota Plzen. Juga, Adam Broz, kepala pembuat bir di Budvar di Ceske Budevice, dua tempat pembuatan bir terbesar di Ceko.
Mereka juga menghabiskan waktu di Lukr, perusahaan pembuat bir inovatif di Plzen. Mereka memproduksi tempat penyimpanan bir dengan "tap" atau keran di bagian samping, yang membuat aliran bir lebih baik.
Jika menggunakan keran itu, hasil akhir bir yang keluar menjadi lebih tebal, creamy, dengan buih yang sangat khas Ceko.
"Jika kalian menuangkannya dengan ujung yang benar, buihnya akan menambah rasa manis dan creamy yang bakal bertahan sampai gelas kosong," ujar Ondrej Rozsypal, master tap dari Lukr yang menyandang titel 2022 Master Bartender of the Year.

Sumber gambar, David Farley
Ketika Lukr mulai menjual mesin tap Ceko pada 2015, mereka berhasil menjual satu lusin ke Amerika Utara. Kini, mereka menjual hingga 2.000 mesin per tahun ke bar-bar di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.
Salah satu alasan peningkatan penjualan itu adalah upaya diplomasi bir.
Beberapa hari sebelum kunjungan ini, kami bertemu Lucie Janeckova, manager Institut Pivo, di pub bernama Lokal di Praha.
Di Institut Pivo, dia mengajar cara menuang bir yang benar. Selain itu, dia juga menawarkan jasa tur bir di Praha.
"Saya sangat sedih ketika melihat seorang bartender menghancurkan bir karena cara menuangnya tidak benar," katanya.
"Budaya bir Ceko selalu menghormati proses menyediakan bir, dan kami mencoba mengajarkan hal itu kepada para pembuat bir asing karena kami sudah melakukan ini lebih lama ketimbang semua orang di seluruh dunia."
Seperti yang diperlihatkan dalam demonstrasi di Lukr, warga Ceko memang sangat menghormati proses pembuatan bir.
Inisiatif baru ini merupakan salah satu contoh bagaimana negara pencinta bir ini mengajarkan dunia cara meminum yang benar.
"Kalian harus benar-benar jago membuat bir agar dapat membuat bir Ceko yang baik. Itulah yang mereka lakukan di sini," ucap Meghan Michels, seorang pembuat bir dari Holy Mountain Brewing Company yang berbasis di Seattle, Washington.
"Mereka sudah melakukan ini selama berabad-abad. Kalian benar-benar harus datang ke sini dan merasakan bir yang asli untuk merasakan sensasi bir Ceko yang sesungguhnya."

Sumber gambar, David Farley
Ryan Moncrieff, pemilik dan kepala pembuat bir di Rafter R Brewing Company di Maple Creek Saskatchewan, sepakat.
"Ada bir Ceko di Kanada, tapi rasanya berbeda. Bir di sana tidak pernah benar-benar segar," tuturnya.
"Dari perspektif pembuat bir, satu-satunya cara untuk tahu rasa bir Ceko yang sesungguhnya adalah dengan pergi ke sumbernya. Dengan demikian, jika ada orang Ceko datang ke tempat saya dan berkata, 'Rasanya seperti yang di kampung halaman,' Saya benar-benar tahu bahwa saya berhasil."
Nyatanya, seperti produk konsumsi lainnya, bir Ceko memang belum benar-benar mendunia.
Walau banyak pembuat bir mencoba membuat bir Ceko yang otentik, kenyataan ini mematahkan argumen, bahwa di era globalisasi, negara maju bisa mendapatkan apa pun yang mereka mau, kapanpun mereka mau.
Ternyata, untuk merasakan bir Ceko yang benar-benar dibuat di Ceko, kalian memang harus datang ke negaranya.
Namun, program pemerintah Ceko ini tentu akan menginspirasi dan memancing rasa penasaran para peminum bir untuk merasakan sendiri sensasi meminum bir di Ceko.
Sambil mengangkat bir yang baru saja dituang, saya bersulang dengan teman baru saya, Taheny, dan berkata, "Ayo kembali ke Republik Ceko!"
---
Jika Anda menyukai artikel ini, daftarkan diri Anda di buletin The Essential List – Akan ada artikel dan video pilihan terbaik, serta berita penting yang dikirimkan ke kotak masuk Anda dua kali seminggu.