Parapuan.co - Sebagai orang tua, wajar bila Kawan Puan ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan anak. Namun, penting untuk mengenali apakah permintaan tersebut datang dari kebutuhan nyata atau hasil dari perilaku manipulatif anak.
Anak yang manipulatif sering menggunakan emosi, kata-kata, atau tindakan tertentu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, mulai dari mainan, makanan, hingga perhatian lebih dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Bila tidak disadari dan ditangani sejak dini, sikap manipulatif bisa berkembang menjadi masalah perilaku yang serius di masa depan.
Maka itu, penting bagimu mengetahui beberapa tanda anak menipulatif, penyebabnya, dan cara menghadapinya. Simak informasi lengkapnya sebagaimana melansir Mom Junction di bawah ini!
Tanda-Tanda Anak Manipulatif
1. Ledakan Emosi Saat Ditolak
Anak bisa menangis histeris, marah-marah, hingga berlaku kasar ketika keinginannya tidak dipenuhi. Ini bukan sekadar ekspresi kecewa biasa, melainkan bentuk tekanan emosional agar orang tua menyerah dan menuruti kemauannya. Jika hal ini sering terjadi, bisa jadi anak mulai mengandalkan emosi sebagai senjata manipulasi.
2. Drama dan Amarah Berlebihan (Temper Tantrum)
Anak manipulatif cenderung menggunakan tantrum sebagai senjata. Misalnya, berteriak "Aku benci Ibu!" atau "Aku enggak mau tinggal di rumah ini lagi!" saat permintaannya ditolak. Meskipun tantrum wajar pada usia balita, jika ini terjadi terus-menerus di usia lebih besar, bisa menjadi sinyal adanya pola manipulatif.
3. Berbohong atau Memainkan Peran Korban
Baca Juga: Kerap Dianggap sebagai Gangguan, Ini Alasan Anak Perlu Menangis Lepas