Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Presiden dan Menlu soal Manfaat Bergabung dengan BRICS

Kompas.com - 07/01/2025, 13:21 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengajuan Indonesia untuk menjadi anggota penuh blok ekonomi yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau disebut BRICS membuahkan hasil.

Pada 6 Januari 2025, waktu setempat, Brasil yang merupakan ketua kelompok negara-negara berkembang dengan perekonomian besar di dunia tersebut menyampaikan bahwa Indonesia telah resmi menjadi bagian dari BRICS

“Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS,” kata Pemerintah Brasil dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP.

“Dengan populasi dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan,” tambah pernyataan tersebut.

Baca juga: Perjalanan Indonesia Hingga Akhirnya Resmi Jadi Anggota BRICS

Sebelumnya, Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memang secara resmi menyatakan keinginan bergabung dalam aliansi ekonomi BRICS Plus.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Roy Soemirat mengungkapkan, pernyataan itu diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono secara resmi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia pada 24 Oktober 2024.

"Pada pertemuan KTT BRICS Plus tersebut, Bapak Menlu sudah menyampaikan bahwa Indonesia berkeinginan untuk bergabung dalam Bricks," ujar Roy dalam keterangan video pada 26 Oktober 2024.

"Dan dengan pengumuman tersebut, maka proses aplikasi Indonesia menjadi anggota BRICS atau bergabung dengan anggota BRICS sudah dimulai,” katanya lagi.

Roy juga menyebutkan, keseriusan Indonesia masuk dalam BRICS juga disampaikan melalui surat resmi yang diserahkan langsung kepada Menlu Rusia Sergey Lavrov.

"Selanjutnya mengenai keputusan negara-negara anggota BRICS terhadap aplikasi Indonesia tersebut tentunya akan diserahkan kepada mekanisme yang berlaku di dalam BRICS itu sendiri," ujarnya.

Baca juga: Brasil: Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS

Presiden Prabowo Subianto bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Brasil, Minggu (17/11/2024). Dok. Setpres Presiden Prabowo Subianto bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Brasil, Minggu (17/11/2024).

Cari yang terbaik

Keputusan Indonesia melamar menjadi anggota BRICS didasari oleh kepentingan ekonomi.

Pada November 2024, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, Indonesia bakal mencari peluang untuk bergabung dalam sejumlah organisasi internasional di bidang ekonomi.

Hal ini dikatakannya menjawab kemungkinan posisi Indonesia bergabung BRICS saat tengah menjalani aksesi menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Saya kira enggak ada masalah. Kita juga ikut IPEF (Indo-Pacific Economic Framework), kita juga ikut CPTPP (Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik). Ya kita ikut beberapa kelompok," ungkap Prabowo usai bertemu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden pada 14 November 2024.

Baca juga: Resmi Jadi Anggota BRICS, Indonesia Janji Kontribusi Aktif

Menurut Kepala Negara, jalan itu diperlukan karena Indonesia ingin mengambil peluang yang ada untuk ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau