Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Kompas.com - 13/10/2025, 12:06 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Menteri Transmigrasi RI, M Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, kawasan Yichang, China merupakan contoh inspiratif kebijakan relokasi penduduk yang dapat menjadi pendorong utama industrialisasi modern. 

Keberhasilan kawasan di Yichang, China memberikan pembelajaran berharga bagi Indonesia dalam menjalankan transformasi transmigrasi yang saat ini sedang berlangsung.

“Kota Yichang awalnya dibangun sebagai kawasan relokasi bagi 1,3 juta warga yang terdampak pembangunan dam, pusat energi listrik terbesar yang ada di China,” ujarnya dalam siaran pers.

Hal tersebut dikatakan Iftitah usai diterima jajaran Pemerintah Kota Yichang dalam kunjungan ke China, Minggu (12/10/2025). 

“Dari proyek besar itu, pemerintah China menata kembali wilayah tersebut menjadi kota baru yang kini tumbuh sebagai pusat energi, perdagangan, dan industri hijau,” jelasnya.

Baca juga: Dorong Investasi, Kementrans Benahi Regulasi Kerja Sama Lahan Transmigrasi

Untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang maju dan dan sejahtera, Kota Yichang membutuhkan waktu 32 tahun dalam beradaptasi.

“Proses relokasinya saja memakan waktu 16 tahun, dan pembangunan kotanya butuh 16 tahun lagi,” ungkap Iftitah. 

Saat ini, Yichang memiliki fasilitas lengkap untuk bidang pendidikan, kesehatan, industri, dan lapangan kerja yang menopang kehidupan warganya secara berkelanjutan.

Iftitah mengatakan, proses pembangunan Yichang membutuhkan kesabaran dan kesepahaman antara pemerintah dan masyarakat sehingga ekosistem transmigrasinya terbentuk. 

“Total 32 tahun hingga mencapai kemajuan seperti sekarang. Jadi, keterikatan kepercayaan masyarakat dengan pemerintahnya adalah tantangan terbesarnya,” katanya.

Baca juga: Investor Jepang Sambut Baik Tawaran Kementrans, Tertarik Investasi di Kawasan Transmigrasi di Luar Pulau Jawa

Pilar utama pembangunan Yichang

Lebih lanjut, Iftitah mengatakan, keberhasilan Yichang tidak hanya terletak pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan manusianya. 

Empat pilar utama yang menopang kesuksesan Kota Yichang adalah pendidikan yang baik, layanan kesehatan merata, infrastruktur modern, serta penyediaan lapangan kerja bagi seluruh warga.

“Yang paling penting adalah kepercayaan masyarakat. Janji pemerintah untuk memberikan pendidikan, jaminan kesehatan, dan pekerjaan benar-benar diwujudkan. Itu yang membuat masyarakat mau ikut berpindah dan membangun bersama,” jelasnya.

Iftitah menambahkan, tantangan yang dihadapi China dalam membangun Yichang sangat mirip dengan situasi di Indonesia.

Baca juga: Investor Jepang Diajak Bangun Fasilitas Wisata Kesehatan Premium di Kawasan Transmigrasi

Salah satunya adalah relokasi warga dan pembangunan pusat ekonomi baru di wilayah pedesaan dan terpencil.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Nasional
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Nasional
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
Nasional
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Nasional
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Nasional
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Nasional
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Nasional
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Nasional
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Nasional
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Nasional
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Nasional
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Nasional
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
Nasional
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Nasional
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau