KOMPAS.com - Beredarnya jadwal kunjungan kerja (kunker) Komisi XI DPR RI ke Australia memicu sorotan tajam publik.
Dalam itinerary yang beredar di media sosial, rombongan dewan dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda resmi, namun juga tercantum kegiatan mengikuti Sydney Marathon serta berkunjung ke destinasi wisata di New South Wales.
Itinerary itu pertama kali diunggah akun X @tanyarlfes pada Sabtu (30/8/2025). Dalam dokumen tersebut, Komisi XI dijadwalkan melakukan kunker selama sepekan, 26 Agustus–1 September 2025.
Pada hari pertama, rombongan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (26/8/2025) pukul 20.45 WIB dan tiba di Sydney keesokan harinya.
Agenda berlanjut dengan penerbangan ke Canberra pada Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Kunker Sempat Terkendala Erupsi Ile Lewotolok, Kepala BNPB Akhirnya Sampai di Flores Timur
Di Canberra, Komisi XI bertemu dengan KBRI serta mahasiswa penerima beasiswa LPDP pada pukul 12.00, kemudian melanjutkan pertemuan dengan Australia National Audit Office (ANAO) pada pukul 14.00–15.30.
Selain kegiatan resmi, itinerary juga menampilkan agenda mini marathon, makan siang di Blue Mountain Cafe, dan kunjungan ke tempat wisata Scenic World serta Echo Point di Katoomba. Tiket masuk Scenic World diketahui mencapai 61 dolar AS atau sekitar Rp1 juta per orang.
Pada Minggu (31/8/2025), tercantum agenda utama menghadiri Sydney Marathon pukul 10.00–16.00 waktu setempat. Adapun Sydney Marathon merupakan ajang lari bergengsi dunia yang baru tahun ini masuk ke dalam daftar tujuh lomba maraton paling prestisius.
Komisi XI dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Senin (1/9/2025).
Isu keikutsertaan anggota DPR dalam Sydney Marathon langsung menuai kritik, terutama karena muncul di tengah demonstrasi nasional yang melanda berbagai kota. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menegaskan dirinya tidak ikut dalam ajang lari tersebut.
Baca juga: Fraksi Gerindra Siap Tinjau Ulang dan Hentikan Tunjangan Anggota DPR
“Saya tidak ikut Sydney Marathon yang diadakan hari Minggu 31 Agustus besok,” ujarnya dalam pesan yang diterima, Sabtu (30/8/2025).
Misbakhun menyebut pada hari itu dirinya tetap berada di Jakarta dan akan berolahraga di Gelora Bung Karno (GBK).
“Semoga kawasan GBK masih bisa dipakai untuk olahraga,” tambahnya.
Misbakhun juga membantah bahwa Sydney Marathon merupakan bagian dari agenda resmi Komisi XI.
Menurut dia, agenda itu masuk dalam itinerary karena dibuat oleh pihak luar.