KOMPAS.com - Tiga siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang tewas akibat tenggelam usai tergulung ombak Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025), akhirnya dimakamkan.
Iring-iringan mobil ambulans RSUD Saptosari, Gunungkidul, yang membawa jenazah ketiga korban tiba di Mojokerto pada malam hari, sekitar pukul 22.30 WIB, dengan pengawalan Patwal melalui Tol Penompo.
Jenazah Bayhaki Fatqyansah, salah satu korban, dimakamkan di pemakaman umum dekat rumah duka di Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Tragedi Outing Class Siswa SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini: Korban Terakhir Ditemukan
Sementara jenazah Malvein Yusuf Adh Dhuqa langsung dimakamkan di pemakaman umum Balongrawe Gang Al-Azhar, Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto.
Di sisi lain, mobil ambulans yang membawa jenazah Alfian Aditya Pratama, juga korban tragedi tersebut, tiba di rumah duka di Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto, sekitar pukul 22.50 WIB.
Mad Arif (41), ayah Alfian, tampak berusaha tegar saat membuka pintu belakang mobil ambulans.
Bersama warga, ia mengangkat peti jenazah dan membawanya ke rumah duka yang terletak di dalam gang sempit. Tangisan pilu pecah dari kerabat dan adik korban saat peti jenazah yang berwarna putih digotong menuju ruang tamu.
Ibunda Alfian, Luluk Indra Wibawanti (38), tak kuasa menahan kesedihan dan menangis tersedu-sedu saat penutup peti jenazah dibuka.
Baca juga: 4 Siswa SMPN 7 Mojokerto Tewas Terseret Ombak Pantai Drini, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Ia melihat anak sulungnya terbujur kaku di dalam peti mati, tak lagi bisa merasakan kehadirannya.
Sebelumnya, sekitar pukul 07.00 WIB pada hari yang sama, belasan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto dikabarkan terseret ombak saat berkunjung ke Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.
Tiga siswa dinyatakan meninggal dunia, sementara 9 siswa lainnya berhasil selamat. Satu siswa yang sempat dinyatakan hilang, Rifki Yudha, ditemukan pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 07.30 WIB, dalam kondisi meninggal dunia.
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menjelaskan bahwa musibah ini terjadi ketika para siswa tengah mengikuti outing class di Yogyakarta.
“Tiga siswa yang ditemukan dinyatakan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Ali Kuncoro di Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Kota Mojokerto pada Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Kisah Terakhir Alfian, Salah Satu Korban Outing Class di Pantai Drini, Sempat Minta Sandal Putih
Ali Kuncoro menambahkan bahwa sejumlah siswa yang selamat kini sedang dirawat di rumah sakit setempat.
“Dilaporkan ada 13 siswa yang terseret gelombang laut selatan. Dari 13 siswa tersebut, 9 ditemukan dalam keadaan selamat. Ada 7 siswa yang dirawat di RSUD Saptosari dan 2 siswa lainnya dirawat di RS Sardjito,” ungkapnya.