KOMPAS.com - Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda memberikan klarifikasi terkait temuan puluhan bom molotov serta sejumlah simbol partai politik, termasuk lambang Partai Komunis Indonesia (PKI), di kawasan kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jalan Banggeris, Samarinda.
Pihak kampus menegaskan bahwa temuan tersebut tidak ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung pada Senin (1/9/2025).
Menurut Unmul, kegiatan mahasiswa tetap berjalan secara damai dan berada dalam koridor akademik.
Baca juga: Kisah Petugas Kebersihan di Balik Demo Samarinda, Bekerja hingga Malam
Wakil Rektor III Unmul, Mohammad Bahzar, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi jauh sebelum aksi digelar.
Ia menegaskan bahwa gerakan mahasiswa Unmul bersifat sosial dan humanis, bukan anarkistis.
“ Kami sudah melakukan tiga kali pertemuan dengan Wakil Dekan III maupun BEM Unmul. Kesepakatannya, gerakan mahasiswa itu damai, tidak anarkistis,” ujar Bahzar di Samarinda, Selasa (2/9/2025).
Namun, Bahzar mengaku terkejut dengan adanya temuan bom molotov di ruang himpunan mahasiswa Prodi Sejarah FKIP.
“Itu di luar perkiraan kami. Temuan tersebut jelas mencederai perjuangan mahasiswa yang murni,” katanya.
Baca juga: Demo di Samarinda, PWNU Kaltim Ingatkan Persatuan dan Kesatuan Harga Mati
Selain molotov, aparat kepolisian juga menemukan sejumlah gambar yang menyerupai logo partai politik era Presiden Soekarno dan Soeharto, termasuk simbol PKI.
Menanggapi hal itu, Bahzar memastikan bahwa simbol tersebut bukan bagian dari propaganda. Menurutnya, gambar-gambar itu merupakan materi pembelajaran sejarah.
“Kami sudah konfirmasi ke prodinya. Itu murni bagian dari proses pembelajaran. Di ruangan Himpunan Mahasiswa Sejarah memang ada homebase untuk diskusi. Saat polisi datang, kebetulan mereka sedang melukis simbol partai-partai sejak dulu,” jelasnya.
Ia berharap insiden ini tidak menimbulkan kesalahpahaman publik yang dapat merugikan mahasiswa maupun kampus.
Baca juga: Unmul Klarifikasi Temuan Bom Molotov dan Simbol PKI di Kampus FKIP Samarinda
Polresta Samarinda sempat mengamankan 22 mahasiswa terkait temuan bom molotov di sekitar Kampus FKIP Unmul, Minggu (31/8/2025) malam.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan bahwa 18 mahasiswa sudah dipulangkan ke pihak universitas karena tidak terbukti terlibat.
“Dari hasil wawancara dan interogasi, tidak ditemukan keterlibatan. Tapi karena saat penangkapan mereka ada di sekitar lokasi, maka awalnya diamankan bersama-sama. Tadi siang sudah kita kembalikan ke pihak universitas,” kata Hendri.
Baca juga: Samarinda Bersiap, Ribuan Aparat dan Warga Bergandengan Cegah Kerusuhan