Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janji Temui Mahasiswa Kamis, BEM UI Siapkan Aksi “17+8 Tuntutan Rakyat”

Kompas.com - 03/09/2025, 20:30 WIB
Umi Nur Fadhilah

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah dijadwalkan menerima perwakilan mahasiswa pada Kamis (4/9/2025) untuk mendengar langsung aspirasi terkait situasi politik dan ekonomi terkini.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, usai bertemu Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Mahasiswa UI Sindir DPR: Rakyat Menderita, Kok Joget-joget Tunjangan Naik

Menurut Dasco, informasi itu dia dapatkan dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Namun, sosok pejabat pemerintah yang akan menemui mahasiswa masih belum dipastikan.
“Barusan kami sudah komunikasi via WhatsApp dengan pihak pemerintah. Kawan-kawan mahasiswa akan diterima Kamis,” kata Dasco, Rabu (3/9/2025).

Tuntutan mahasiswa dari pajak hingga uu perampasan aset

Dalam pertemuan dengan DPR, mahasiswa menyoroti sejumlah isu mendesak, di antaranya pembentukan tim investigasi kasus dugaan makar, percepatan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset, hingga desakan pengurangan beban pajak.

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menegaskan bahwa berbagai aspirasi mahasiswa akan dirangkum dan ditindaklanjuti secara resmi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Desak Kapolda Jabar Bebaskan Mahasiswa: Kasihan Ibu Bapaknya Nangis Telepon Saya

“DPR akan menindaklanjuti tuntutan dan kritik dari elemen mahasiswa, serta mengumumkan hasilnya ke publik,” kata Saan.

BEM UI siapkan aksi “17+8 Tuntutan Rakyat”

Di sisi lain, BEM se-Universitas Indonesia (UI) juga mengumumkan rencana aksi unjuk rasa dengan membawa agenda besar bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat”.

Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, menyebut aksi tersebut akan digelar dalam pekan ini, meski tanggal pastinya belum diumumkan.

Baca juga: Mahasiswa, Dedi Mulyadi, dan DPRD Jabar Berdialog di Bawah Terik Matahari

“Atas dasar keresahan publik, kami akan membawa aksi yang konstruktif dan berfokus pada perubahan kebijakan,” ujar Atan, dikutip Kompas.com, Rabu (3/9/2025).

Isi agenda 17+8 tuntutan rakyat

Agenda ini lahir dari gabungan kritik publik di media sosial, petisi di Change.org, serta aksi buruh dan pernyataan sikap organisasi masyarakat sipil.

Rincian 17 Tuntutan Mendesak (target 5 September 2025)

Untuk Presiden Prabowo

  • Bentuk tim investigasi independen terkait kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban kekerasan aksi 28–30 Agustus.
  • Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil, kembalikan ke barak.

Baca juga: Lirik Lengkap Lagu Darah Juang yang Kerap Dinyanyikan dalam Aksi Mahasiswa

Untuk Polisi

  • Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan tanpa kriminalisasi.
  • Tangkap dan adili aparat yang melakukan kekerasan secara transparan.
  • Hentikan kekerasan oleh polisi, taati SOP pengendalian massa.

Untuk Ketua Umum Partai Politik

  • Bekukan kenaikan gaji/tunjangan DPR dan batalkan fasilitas baru.
  • Publikasikan transparansi anggaran DPR secara proaktif.
  • Selidiki harta anggota DPR yang bermasalah melalui KPK.

Baca juga: Demo Ricuh di Unisba, Mahasiswa dan Polisi Ungkap Kronologi Berbeda

Untuk DPR

  • Dorong Badan Kehormatan DPR periksa anggota yang melecehkan aspirasi rakyat.
  • Tegaskan sanksi partai untuk kader yang memicu kemarahan publik.
  • Komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.

Untuk TNI

Kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat yang viral di medsos dengan didominasi warna pink dan hijau.KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah Kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat yang viral di medsos dengan didominasi warna pink dan hijau.

  • Libatkan anggota DPR dalam ruang dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
  • Tegakkan disiplin internal agar TNI tidak ambil alih fungsi Polri.
  • Komitmen publik TNI untuk tidak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi.

Baca juga: Rektor Unisba Klaim Aksi Rusuh di Tamansari Bukan Mahasiswa, tapi Ada Massa Penyusup Tak Dikenal

Untuk Kementerian Sektor Ekonomi

  • Pastikan upah layak bagi guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga mitra ojek online.
  • Ambil langkah darurat cegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.
  • Buka dialog dengan serikat buruh terkait upah minimum dan outsourcing.

Baca juga: Beda Narasi Penembakan Gas Air Mata di Unisba, Klarifikasi Rektor dan Kesaksian Mahasiswa

8 Agenda Reformasi (target 31 Agustus 2026)

  1. Bersihkan dan lakukan reformasi besar-besaran di DPR.
  2. Reformasi partai politik serta penguatan pengawasan eksekutif.
  3. Rencana reformasi perpajakan yang lebih adil.
  4. Sahkan UU perampasan aset koruptor, perkuat independensi KPK, dan tegakkan UU Tipikor.
  5. Reformasi kepolisian agar lebih profesional dan humanis.
  6. TNI kembali sepenuhnya ke barak, tanpa pengecualian.
  7. Perkuat Komnas HAM dan lembaga pengawas independen.
  8. Tinjau ulang kebijakan sektor ekonomi dan ketenagakerjaan.

Artikel ini telah tayang sebagian di Kompas.com dengan judul BEM Se-UI Bakal Demo Pekan Ini, Usung Agenda “17+8 Tuntutan Rakyat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau