JAKARTA, KOMPAS.com - Junaid Miran, animator 3D asal Pakistan, memutuskan mengembalikan semua uang yang sudah terkumpul dari pendukungnya usai membatalkan rencana menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
Diketahui sebelumnya, uang itu dikumpulkan oleh Junaid yang seorang seniman kecil sebagai modal mengajukan tuntutan.
Junaid mendapatkan uang itu dengan cara menjual murah karya-karyanya.
"Banyak dari kalian telah berdonasi mendukung dan bahkan mendorong Junaid untuk melangkah lebih jauh," kata Junaid, dikutip dari YouTube Junaid Miran, Senin (8/9/2025).
"Semua donasi itu akan dikembalikan," imbuhnya.
Baca juga: Tak Jadi Menuntut, Animator Junaid Miran Pilih Berdamai dengan Film Merah Putih: One For All
Junaid merasa sudah tidak berhak memiliki uang tersebut karena permasalahannya dengan pembuat film Merah Putih: One For All sudah menemukan titik terang.
"Karena tujuan yang kita perjuangkan kini telah terselesaikan, dan karena target penjualan itu dibuat hanya untuk membiayai tantangan hukum ini," jelasnya.
"Tidak ada alasan bagi Junaid untuk menyimpan uang tersebut," imbuhnya.
Walaupun mengembalikan uang yang sudah didonasikan, Junaid akan membiarkan orang-orang yang sudah membeli untuk tetap memiliki karyanya.
Baca juga: Junaid Miran Jual Murah Karyanya untuk Modal Ajukan Tuntutan Pihak Film Merah Putih: One For All
Itu dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih pada masyarakat Indonesia yang selama ini telah mendukungnya dan menunjukkan aksi nyata dengan berdonasi.
"Karya-karya itu tetap menjadi milik kalian, sebagai tanda terima kasih kecil dari saya," ujarnya.
Alasan Junaid batalkan tuntutan
Sebelumnya, Junaid mengungkap alasannya membatalkan tuntutan pada pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
"Pencipta filmnya, Pak Bintang Takari menghubungi Junaid secara langsung," kata Junaid.
Baca juga: Film Merah Putih: One For All Hanya Dapat Rating 1 Bintang di IMDb
Dari percakapan itu, Junaid merasa sudah cukup mendapatkan haknya, yaitu kredit atas karyanya.
"Tanpa pengacara, tanpa permusuhan, hanya dua seniman yang berbicara secara terbuka," ujar Junaid.
"Karena pertarungan ini tidak pernah tentang uang, tidak pernah tentang menjatuhkan seseorang, ini tentang sesuatu yang sangat sederhana, kredit, pengakuan atas karya Junaid," jelasnya.
Awal kontroversi
Sebelum perdana diputar, banyak netizen mengungkap bahwa aset film Merah Putih: One For All disebut didapatkan dari marketplace.
Baca juga: Alasan Hanung Bramantyo Tonton Langsung Film Merah Putih: One for All di Hari Pertama Tayang
Enam di antara karakter dalam film itu merupakan karya Junaid.
Junaid sempat mengatakan bahwa tak ada izin soal akan digunakan asetnya untuk film Merah Putih: One For All.
Setelah mendapat banyak dukungan dari masyarakat Indonesia, Junaid akhirnya memutuskan menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
Namun, karena dia hanya seniman kecil, Junaid membutuhkan uang untuk mengajukan tuntutan dari negara yang berbeda.
Itu sebabnya, Junaid mengumpulkan uang dengan menjual karyanya senilai 5 dollar AS (Rp 82.245).