Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tuntutan BEM SI yang Berencana Gelar Demo 2 September 2025

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian
Aksi unjuk rasa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama sejumlah aliansi mahasiswa di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (2/9/2025) hari ini.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Aliansi BEM SI, Muzammil Ihsan, saat dikonfirmasi terkait rencana demo 1 September.

“Kami enggak hari ini (1 September), tapi Selasa (2 September),” kata Ihsan, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Aksi yang rencananya digelar hari ini bertajuk “Indonesia (C)emas Jilid II 2025”. Ini menjadi lanjutan dari demonstrasi sebelumnya, yakni “Indonesia (C)emas 2025”, pada Senin (28/7/2025) lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BEM UI dan BEM SI Bakal Demo di Polda Metro Jaya Terkait Brimob Lindas Ojol, Ini Tuntutannya


11 Tuntutan Aksi Indonesia (C)emas 2025

Berdasarkan aksi yang dilakukan pada 28 Juli 2025, berikut daftar lengkap 11 tuntutan BEM SI:

  1. Menolak segala upaya pengaburan sejarah dan politisasi sejarah untuk kepentingan elit;
  2. Mendesak peninjauan kembali pasal-pasal bermasalah dalam pembahasan RUU, dengan melibatkan publik secara luas, serta menunda pengesahan hingga seluruh poin kontroversial diselesaikan;
  3. Mendesak pemerintah transparan dalam menyampaikan informasi perjanjian bilateral demi melindungi kepentingan ekonomi nasional, serta melakukan diplomasi kuat agar tercapai kesepakatan yang saling menguntungkan;
  4. Mendesak audit menyeluruh terhadap izin pertambangan, memastikan partisipasi masyarakat adat, pembagian keuntungan yang adil, serta penindakan tegas terhadap praktik illegal mining di berbagai daerah;
  5. Mendesak pemerintah membatalkan pembangunan lima batalion baru di Aceh dan membuka data spesifik terkait jumlah tentara organik yang ditempatkan di wilayah tersebut sesuai MoU Helsinki;
  6. Mendesak pemerintah membatalkan pembangunan pengadilan militer dan fasilitas terkait di Universitas Riau maupun perguruan tinggi lain;
  7. Menolak dan mencabut UU TNI, serta menolak segala bentuk intimidasi dan represi terhadap warga sipil;
  8. Menuntut DPR, pemerintah, dan aparat memberikan kebebasan dan transparansi terhadap aktivis yang masih berstatus tersangka;
  9. Menolak segala bentuk aktivitas yang mempromosikan perilaku LGBT, serta mendesak pemerintah segera merumuskan regulasi dan sanksi hukum yang dianggap sejalan dengan nilai agama dan budaya bangsa;
  10. Menolak praktik dwifungsi jabatan, baik sipil maupun militer, yang berpotensi merusak prinsip profesionalisme birokrasi;
  11. Mendesak pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.

Baca juga: 4 Fakta Demo BEM SI: Target Ribuan Orang, Pindah Lokasi, 4 Tuntutan, dan Pesan Pemerintah

Aksi Indonesia (C)emas 2025 pertama

Sebelumnya, pada Senin (28/7/2025), BEM SI telah menggelar aksi unjuk rasa “Indonesia (C)emas 2025”.

Unjuk rasa yang digelar hingga malam hari itu diakhiri dengan kehadiran Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro.

Juri hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas dan Perubahan Jadwal KA Demo BEM SI Hari Ini

Saat itu, Juri menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup telinga terhadap dan selelu menerima aspirasi mahasiswa.

“Tidak benar Presiden mengabaikan aspirasi mahasiswa. Semua akan ditampung, dikaji, dan diambil tindakan jika memang sesuai dengan kepentingan bersama,” kata Juri di hadapan massa.

Sebagai bentuk komitmen, Juri juga menandatangani dokumen tuntutan aksi yang berbentuk bundel di hadapan para demonstran.

Baca juga: BEM UGM Keluar dari Aliansi BEM SI Usai Munas XVIII, Singgung Kehadiran Beberapa Pejabat

(Sumber: Kompas.com/Larissa Huda, Dinda Aulia Ramadhanty, Abdul Haris Maulana)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi