Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Gantung di Lisbon Tabrak Gedung, 15 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi 15 orang tewas akibat kecelakaan kereta gantung atau trem di Lisbon, Portugal pada Rabu (3/9/2025).
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Pemerintah Portugal menetapkan hari berkabung nasional pada Kamis (4/9/2025), menyusul kecelakaan tragis kereta kabel Gloria di Lisbon yang menewaskan 15 orang.

Selain korban jiwa, insiden tersebut juga melukai 18 orang, termasuk seorang anak. Dari jumlah itu, lima korban dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Mengutip ABC, Kamis (4/9/2025), juru bicara layanan darurat menyampaikan bahwa sejumlah warga negara asing termasuk di antara korban tewas. Namun, otoritas setempat hingga kini belum merilis identitas maupun kewarganegaraan mereka.

Baca juga: Kecelakaan Kereta di Jerman Sebabkan 3 Korban Tewas, Ini Kata Otoritas Setempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi kejadian

Dilansir dari The Guardian, kecelakaan kereta gantung di Lisbon terjadi pada Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 18.00 waktu setempat, bertepatan dengan jam sibuk sore.

Kereta kabel atau trem Gloria, yang biasa menghubungkan pusat kota Lisbon dengan kawasan Bairro Alto, tergelincir di jalan menanjak hingga menabrak sebuah bangunan.

Rekaman video menunjukkan gerbong berwarna kuning-putih itu hancur, dengan sisi dan atap remuk parah.

Saksi mata menyebut trem meluncur cepat menuruni bukit sebelum kehilangan kendali.

“Trem itu menabrak gedung dengan kekuatan dahsyat dan hancur berkeping-keping seperti kardus,” ujar Teresa d’Avo kepada stasiun televisi Portugal, SIC.

Saksi lain menuturkan, trem sempat terguling dan menimpa pejalan kaki di trotoar.

Tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

Beberapa penumpang dilaporkan masih terjebak di dalam gerbong yang ringsek, sebelum akhirnya seluruh korban berhasil dievakuasi dalam waktu sekitar dua jam.

Baca juga: Penjelasan KAI soal Kecelakaan Kereta Api di Magetan yang Menewaskan 4 Orang

Penyebab kecelakaan masih diselidiki

Jaksa penuntut umum Lisbon telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Untuk mempermudah penyelidikan, Dewan Kota Lisbon menghentikan sementara operasi kereta kabel lain dan memerintahkan pemeriksaan teknis menyeluruh.

Polisi kehakiman Portugal pun tengah menyelidiki insiden tersebut, sementara operator transportasi Carris menyatakan semua sumber daya telah dikerahkan untuk menanggapi tragedi ini.

Wali Kota Lisbon Carlos Moedas menyebut peristiwa ini sebagai hari yang tragis bagi kotanya.

“Ini hari yang tragis bagi kota kami. Lisbon sedang berduka,” ujar Wali Kota Carlos Moedas kepada wartawan.

Baca juga: Dalam Dua Pekan, Ada 8 Kecelakaan Kereta Api di India

Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa juga menyampaikan duka cita mendalam dan berharap penyebab insiden segera terungkap.

Dukacita serupa datang dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez.

Sebagai informasi, trem Gloria, dikenal juga sebagai Elevador da Gloria, telah beroperasi sejak 1885.

Jalur sepanjang beberapa ratus meter ini menghubungkan pusat kota Lisbon dengan kawasan Bairro Alto.

Setiap tahun, jalur yang dikelola perusahaan transportasi Carris itu melayani sekitar 3 juta penumpang dan telah ditetapkan sebagai monumen nasional.

Baca juga: Belum Genap Sebulan Ada 5 Kecelakaan Kereta Api, Ini Kata Kemenhub

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi