Advertorial

Hari Jadi Ke-80, Jawa Barat Raih Predikat Tertinggi Nasional untuk Realisasi Belanja Daerah

Kompas.com - 13/08/2025, 13:39 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meraih predikat terbaik nasional dalam realisasi belanja daerah berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Capaian tersebut diumumkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jabar Herman Suryatman pada rapat pengendalian inflasi yang membahas progres realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) seluruh provinsi di Indonesia.

“Per Minggu (10/8/2025), realisasi belanja daerah Provinsi Jawa Barat mencapai 52,08 persen atau peringkat pertama nasional. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 40,54 persen,” ujar Herman dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/8/2025).

Selain belanja daerah, realisasi pendapatan daerah Jabar juga mencatatkan kinerja positif, yakni mencapai 54,67 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 51,99 persen.

“Kami berterima kasih atas atensi dan kinerja semua pihak. Mohon untuk realisasi belanja dijaga dan ditingkatkan terus. Untuk realisasi pendapatan digenjot lagi agar lebih optimal,” tambahnya.

Kinerja ekonomi Jabar juga solid. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, ekonomi Jabar pada triwulan II 2025 tumbuh 2,33 persen secara quarter-to-quarter (qoq) dan 5,23 persen secara year-on-year (yoy).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menjelaskan, dari sisi lapangan usaha, kategori jasa lain mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 14,88 persen qoq. Kemudian, disusul jasa kesehatan sebesar 10,71 persen qoq.

Sementara itu, kategori industri tumbuh sebesar 1,84 persen. Sektor ini menyumbang 40,08 persen terhadap struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Jabar.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi Pemprov Jabar mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 24,59 persen, diikuti konsumsi rumah tangga 3,59 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 3,02 persen, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) 2,01 persen, dan impor 0,62 persen.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau