KOMPAS.com – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mencetak sejarah baru dengan meraih Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori “Siaran Literasi Pinjaman Daring Terlama”.
Prestasi itu diwujudkan melalui siniar yang disiarkan di YouTube selama 25 jam nonstop. Program ini menghadirkan lebih dari 100 pembicara lintas sektor, mulai dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penulis Ika Natassa, hingga jurnalis Aiman Witjaksono.
Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar menegaskan bahwa capaian tersebut bukan sekadar rekor durasi siaran, melainkan simbol semangat berbagi pengetahuan agar masyarakat semakin paham menggunakan pinjaman daring (pindar) yang sehat, legal, dan bertanggung jawab.
“Bagi AFPI, rekor ini bukan sekadar durasi 25 jam, melainkan simbol semangat berbagi pengetahuan agar semakin banyak masyarakat memahami prinsip dasar dalam menggunakan pinjaman daring legal dan logis,” katanya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/8/2025).
Pasalnya, kata Entjik, literasi keuangan adalah kunci untuk membuka peluang dan memberi keberdayaan bagi banyak keluarga dan pelaku usaha.
Bahas 25 topik dalam lebih dari 50 sesi
Siniar literasi itu mengupas lebih dari 25 tema dalam 50 lebih sesi diskusi yang berlangsung pada Kamis (21/8/2025) hingga Jumat (22/8/2025).
Topik yang diangkat mencakup pemahaman dasar mengenai peer-to-peer (P2P) lending, literasi keuangan digital, bahaya pinjaman online ilegal, serta peran industri pindar dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Pesan utama yang ditekankan adalah pentingnya literasi keuangan mulai dari hal paling sederhana, mengelola pinjaman secara bijak agar tidak terjebak praktik gali lubang tutup lubang, hingga mengedepankan prinsip responsible lending.
Berikut adalah beberapa sesi unggulan yang dihadirkan pada siniar tersebut.
Selain tema strategis, acara itu juga menyajikan topik humanis, seperti “Money Detox –
Bersih-Bersih Kebiasaan Boros”, “Tips Keuangan Syariah untuk Generasi Digital,” hingga “Kreativitas dalam Mengelola Keuangan: Belajar dari Penulis dan Banker.”
Hadirkan lebih dari 100 narasumber lintas sektor
Lebih dari 100 narasumber berpartisipasi dalam siniar tersebut, mulai dari regulator, legislator, praktisi, akademisi, hingga influencer. Berikut adalah sejumlah narasumber yang hadir berpartisipasi.
Keikutsertaan mereka memastikan masyarakat memperoleh informasi terpercaya langsung dari sumber kompeten, dengan bahasa yang mudah dipahami publik.
Kolaborasi stakeholders dan dukungan regulator
Kehadiran para narasumber tersebut juga mencerminkan kolaborasi lintas sektor. Hal ini juga terlihat dari seluruh asosiasi di bawah pengawasan PVML OJK bersama belasan asosiasi lain yang ikut aktif mendukung.
Tak hanya itu, platform pindar anggota AFPI, seperti Findaya, Kredit Pintar, Kredione, dan Privy, juga turut terlibat sebagai mitra penyelenggara.
Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK Agusman menilai, inisiatif tersebut sebagai contoh nyata literasi keuangan yang inovatif. Ia pun mengapresiasi AFPI, narasumber, dan seluruh peserta yang semangat mengikuti kegiatan ini.
“Siaran literasi ini bahkan tercatat di MURI sebagai wujud komitmen nyata dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia khususnya di industri pinjaman daring. Literasi yang baik akan melindungi masyarakat dari potensi risiko sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap penyelenggara pindar,” ungkapnya.
Selain paparan para ahli, acara juga menghadirkan kisah inspiratif dari penerima manfaat pindar. Salah satunya adalah pemilik UMKM Mie Asok Sukajadi Amelia. Ia menuturkan bahwa akses keuangan digital membuat usahanya tetap bertahan dan berkembang meski menghadapi keterbatasan modal.
Cerita Amelia itu menjadi gambaran nyata bahwa literasi dan akses keuangan digital mampu menghadirkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi kelompok underbanked dan underserved.
Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Customer Relations Manager MURI Lutvi Syah Pradana menyatakan, kebahagian dapat hadir dan menyaksikan momen bersejarah.
“AFPI telah melakukan rangkaian kegiatan yang luar biasa, di mana siaran langsung edukasi literasi pinjaman daring telah dilakukan selama 25 jam lebih. MURI mengukuhkan kegiatan ini sebagai Rekor Indonesia atas Siaran Langsung Edukasi dan Literasi Terlama Indonesia dan diberikan ke AFPI,” katanya.
Entjik berpesan bahwa literasi keuangan tidak boleh berhenti di layar YouTube, tetapi harus menjangkau rumah tangga, anak muda, hingga pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Dengan pengetahuan yang cukup, imbuhnya, mereka bisa lebih berdaya, mengambil keputusan keuangan yang tepat, dan mengembangkan usahanya tanpa rasa takut atau ragu.
“Inilah yang menjadi semangat AFPI untuk terus menghadirkan edukasi dengan cara yang relevan. Pasalnya, inklusi keuangan hanya dapat terwujud jika masyarakat merasa dilibatkan dan diberdayakan,” tuturnya.