Advertorial

BRI Raih Penghargaan Kehati ESG Award 2025, Tegaskan Komitmen pada Keuangan Berkelanjutan

Kompas.com - 27/08/2025, 12:59 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku utama pembiayaan berkelanjutan di sektor keuangan nasional.

Komitmen jangka panjang BRI terhadap prinsip keberlanjutan mendapat pengakuan dalam Kehati ESG Award 2025.

Pada ajang yang diselenggarakan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) itu, BRI dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori Issuer/Borrower untuk Sektor Debt and Project Financing.

Apresiasi tersebut diberikan kepada institusi keuangan yang dinilai konsisten membangun struktur pendanaan berbasis keberlanjutan serta mendorong dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.

Hingga akhir triwulan II-2025, total dana wholesale yang dihimpun BRI melalui instrumen pembiayaan berbasis environmental, social, and governance (ESG) mencapai Rp 73,45 triliun atau setara 65,65 persen dari keseluruhan pendanaan wholesale.

Portofolio itu mencakup sustainability bond, tiga tahap green bond, inclusivity-based securities, repo esg, sustainability linked loan, social loan, dan social bond.

Dalam menerbitkan obligasi berkelanjutan, BRI mengacu pada standar yang berlaku, salah satunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 60 Tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond). Aturan ini kemudian diperbarui melalui POJK Nomor 18 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Selain regulasi nasional, BRI juga merujuk pada pedoman penerbitan instrumen obligasi yang dikeluarkan International Capital Market Association (ICMA).

Dengan berlandaskan aturan tersebut, BRI memastikan penerbitan obligasi dilakukan secara transparan dan akuntabel, mulai dari pemilihan proyek yang didanai, pengelolaan dana, hingga pelaporan dampak yang terukur.

Setiap tahun, BRI menerbitkan impact report berisi alokasi hasil penerbitan green bond melalui Laporan Keberlanjutan.

Dana dari green bond disalurkan ke sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), yakni energi baru terbarukan serta pengelolaan sumber daya hayati dan lahan berkelanjutan.

Selain itu, penyaluran juga dilakukan ke sektor sosial yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pemberdayaan ekonomi.

Berdasarkan impact report pada 2024, pembiayaan proyek energi baru terbarukan (EBT) yang didukung BRI berpotensi menghasilkan 5,6 juta megawatt-jam (MWh) energi terbarukan per tahun, serta menghindarkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 3,9 juta ton carbon dioxide equivalent (CO?e) per tahun.

Dari sisi sosial, alokasi green bond diperkirakan telah menciptakan lebih dari 21.500 lapangan pekerjaan baru di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pada 2025, BRI kembali menerbitkan instrumen berkelanjutan berupa social bond senilai Rp 5 triliun.

Kerangka social bond BRI mencakup enam kategori proyek yang layak dibiayai, antara lain Infrastruktur Dasar yang Terjangkau, Akses Layanan Esensial, Perumahan Terjangkau, Penciptaan Lapangan Kerja, Ketahanan Pangan dan Sistem Pangan Berkelanjutan, serta Kemajuan Sosial-Ekonomi. Alokasi dana tersebut disalurkan melalui pembiayaan kepada segmen UMKM.

Inisiatif penghimpunan dana berbasis keberlanjutan yang dijalankan BRI juga ditujukan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan nomor 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, tujuan nomor 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, serta tujuan nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Bukti konsistensi terapkan prinsip keberlanjutan

Direktur Human Capital & Compliance BRI A Solichin Lutfiyanto menegaskan bahwa penghargaan tersebut mencerminkan pengakuan atas konsistensi BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam praktik bisnis yang berdampak nyata bagi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.

Menurutnya, keberlanjutan dijalankan bukan sebagai kewajiban, melainkan bagian integral dari pengambilan keputusan strategis di seluruh lini bisnis dan operasional BRI.

“Penghargaan ini menegaskan peran BRI dalam mendorong praktik pembiayaan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Solichin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/8/2025).

Ia menegaskan, BRI tidak memandang ESG sekadar kewajiban, melainkan sebagai kerangka transformasi untuk memperkuat ketahanan bisnis sekaligus meningkatkan kontribusi pada pembangunan nasional.

“Kami percaya, hanya institusi yang menempatkan keberlanjutan sebagai keunggulan strategis yang akan tetap relevan dalam dinamika industri keuangan global,” imbuh Solichin.

Dalam Indeks Sri-Kehati, BRI masuk jajaran ESG Quality 45 dan ESG Sector Leaders, yang menegaskan konsistensi perseroan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan pada setiap strategi bisnis.

Capaian tersebut mengukuhkan peran strategis BRI sebagai penggerak pertumbuhan inklusif yang selaras dengan upaya menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau