Advertorial

Panen Raya di Trimurjo, Lampung Siap Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 28/08/2025, 14:34 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung secara konsisten berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program kolaboratif, termasuk bersama Kejaksaan dan pemerintah daerah (pemda).

Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menghadiri Panen Raya dan Tanam Padi Musim Tanam Ketiga di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (14/8/2025).

Kegiatan yang digelar di lahan binaan Kejaksaan Negeri Lampung Tengah itu turut dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Yandri Susanto, Jaksa Agung Muda Intelijen Reda Manthovani, Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Danang Suryo Wibowo, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), serta ratusan petani.

Gubernur Mirza menegaskan, 67 persen masyarakat Lampung menggantungkan hidup dari sektor pertanian, terutama padi, jagung, dan singkong. Namun, selama puluhan tahun, petani belum merasakan pendapatan maksimal akibat harga jual rendah, akses pupuk yang sulit, serta keterbatasan modal dan teknologi.

Kebijakan Presiden Prabowo yang menetapkan harga gabah minimal Rp 6.500 per kg, lanjutnya, menjadi angin segar bagi petani.

“Kenaikan harga ini mampu meningkatkan pendapatan hingga di atas upah minimum regional sehingga petani bisa menyekolahkan anaknya, membeli pupuk, dan memperbaiki taraf hidup,” kata Mirza dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (28/8/2025).

Pemprov Lampung mendukung penuh kebijakan tersebut dengan mengawal proses dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan bibit, pendampingan modal, hingga penyerapan hasil panen.

Secara khusus ia menilai, kolaborasi dengan Kejaksaan melalui program Petani Mitra Adhyaksa efektif mengurangi kemiskinan dan kriminalitas berbasis ekonomi di perdesaan.

Panen Raya dan Tanam Padi Musim Tanam Ketiga di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah mencakup lebih dari 4.000 ha lahan dengan produksi sekitar 28,68 ton. Dok. Pemprov Lampung Panen Raya dan Tanam Padi Musim Tanam Ketiga di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah mencakup lebih dari 4.000 ha lahan dengan produksi sekitar 28,68 ton.

Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya melaporkan, panen musim kedua tahun ini mencakup lebih dari 4.000 ha lahan dengan produksi sekitar 28,68 ton. Usai panen, 2.000 ha lahan akan segera ditanami kembali.

Program Petani Mitra Adhyaksa juga dibarengi dengan pemberian bantuan alat dan sarana pertanian, seperti traktor, combine harvester, pompa air, dan 50 ton benih padi.

Reda Manthovani menambahkan, Kejaksaan memiliki tiga fokus utama dalam mendukung petani, yakni pendampingan hukum untuk melindungi dari mafia pupuk dan sengketa lahan, penguatan akses teknologi dan pemasaran digital, serta pembangunan ekosistem pertanian berkelanjutan berbasis kemitraan.

“Kami ingin memastikan manfaat program langsung dirasakan petani, bukan hanya tertulis di atas kertas. Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa dan petani adalah pahlawan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan panen bersama oleh Menteri Desa PDTT, Gubernur Lampung, dan Jaksa Agung Muda Intelijen sebagai penanda komitmen menjadikan Lampung sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Manunggal, Kabupaten Lampung Tengah, Agus (45), menyampaikan bahwa rata-rata hasil gabah kering panen mencapai 8 ton. Jumlah ini berkurang sekitar 15 persen setelah diolah menjadi gabah kering giling dengan hasil akhir beras sekitar 5,5 ton.

“Pupuk dan bibit mudah diperoleh, penjualan hasil panen juga lebih lancar. Harga gabah saat ini menguntungkan petani,” imbuh Agus.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau