Mbappe Absen, Deschamps Fokus pada Pertandingan Perancis Vs Israel

KOMPAS.com - Kylian Mbappe tetap menjadi sorotan utama meskipun bomber Real Madrid tersebut sedang absen memperkuat timnas Perancis.

Pada malam sebelum laga krusial UEFA Nations League melawan Israel di Paris, pelatih ePrancis Didier Deschamps menanggapi pertanyaan mengenai keputusan tak memanggil Mbappe.

Deschamps, yang sempat bercanda mengira pertanyaan itu akan muncul lebih awal dalam konferensi pers, kembali menunjukkan sikap seriusnya.

"Saya sudah mengatakan apa yang perlu saya katakan," ujarnya,

"Kalian bebas berbicara dan menginterpretasikannya. Saya punya pertandingan besok, ada 23 pemain di sini. Kylian tidak ada — biarkan dia sendiri," tegas dia. 

Baca juga: Indonesia Vs Jepang, Memori Witan Lawan Samurai Biru

Mbappe juga absen dari pertemuan tim Perancis sebelumnya karena cedera paha ringan.

Kali ini, meski tidak cedera, performanya kurang optimal sejak bergabung dengan Real Madrid dari PSG musim panas ini.

Masa adaptasinya di klub Spanyol tersebut berbarengan dengan penurunan performa klub secara keseluruhan.

Hingga saat ini, Mbappé belum menambah catatan 48 golnya untuk Perancis sejak Juni lalu.

Deschamps tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait absennya Mbappe. 

Keputusan Deschamps ini juga tidak terkait dengan laporan media Swedia yang menyebutkan bahwa mantan bintang PSG tersebut terlibat dalam penyelidikan kasus pemerkosaan.

Kabar tersebut sudah dibantah keras oleh pihak Mbappé sebagai "palsu dan tidak bertanggung jawab."

Sementara itu, Perancis bersiap menghadapi Israel di kandang sebelum bertandang ke Italia tiga hari kemudian.

Italia saat ini memimpin klasemen grup dengan selisih satu poin di atas Perancis, sementara Belgia di posisi ketiga, diikuti oleh Israel.

Menjelang laga ini, otoritas Perancis meningkatkan pengamanan di Paris. 

Mereka mengantisipasi potensi bentrokan antara pendukung lokal dan pendukung Israel. Sekitar 4,000 polisi akan dikerahkan di Stade de France, baik di dalam stadion, di sekitar area, maupun di transportasi umum.

Langkah ini dianggap luar biasa oleh Kepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez, dengan mengatakan mobilisasi ini tiga hingga empat kali lipat lebih besar dari biasanya.

Sebagai langkah tambahan, hanya bendera Perancis dan Israel yang diperbolehkan di dalam stadion demi mencegah potensi gesekan, ujar pihak kepolisian.

Laga ini berlangsung dalam situasi yang cukup tegang dengan hubungan diplomatik antara Perancis dan Israel yang sedang mengalami tekanan terkait perang di Gaza.