KOMPAS.com - Ada kemungkinan Rafael Struick tidak lagi dipanggil ke Tim Nasional (Timnas) Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert dan kawan-kawan.
Sejumlah sinyal mengarah kepada kemungkinan ini.
Sinyal tersebut berupa data performa dan sejumlah pernyataan awal Kluivert tentang kualifikasi pemain yang akan dia rekrut untuk Timnas Indonesia.
Berikut ini setidaknya tiga sinyal yang membuat peluang Struick tampak mengecil untuk bisa bergabung kembali ke Timnas Indonesia:
Di era Shin Tae-yong (STY), Rafael Struick menjadi striker utama Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Belanda ini 22 kali memperkuat Timnas Indonesia.
Sayangnya, Struick hanya mampu mencetak satu gol selama membela Merah Putih.
Catatan serupa juga muncul dari performanya saat berlaga untuk Timnas U23 Indonesia. Dia hanya mencetak tiga gol dari delapan penampilan.
Namun, saat itu STY terus memberi Struick kesempatan. Ini karena STY melihat etos kerjanya di lapangan.
Baca juga: Rafael Struick Belajar dari Kegagalan, STY Yakin Temukan Performa Terbaiknya
Rafael Struick saat ini bermain untuk Brisbane Roar. Brisbane Roar adalah klub yang berkompetisi di liga sepak bola tertinggi Australia, A-League, musim 2024-2025.
Sejauh ini, Brisbane Roar sudah memainkan 18 laga. Dari jumlah itu, Struick diturunkan dalam sembilan laga. Namun, Struick lebih sering menjadi pemain pengganti.
Dalam empat laga terakhir, Struick bahkan hanya duduk di bangku cadangan hingga pertandingan usai.
Baca juga: Shin Tae-yong: Andai Pemain Timnas Indonesia Punya Lebih Banyak Menit Bermain...
Menit bermain menjadi salah satu ukuran yang tegas disebut Patrick Kluivert sebagai acuan pemilihan pemain Timnas Indonesia di bawah asuhannya.
Patrick Kluivert menekankan bahwa ia hanya akan memanggil pemain yang memiliki banyak menit bermain.
"Main di klub dengan buat negara sangat berbeda. Waktu persiapan singkat, level kebugaran pemain timnas juga sangat berbeda," ungkap Patrick Kluivert saat konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, pada 12 Januari lalu.
"Ini semua jadi faktor pertimbangan, bukan hanya faktor talenta satu pemain," tambahnya.
Baca juga: Menunggu Ramuan Patrick Kluivert di Timnas, Sinergi Pemain Keturunan dan Lokal