PSV Vs Arsenal: Modal Konsistensi dan Pertahanan The Gunners

KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, menyatakan bahwa penampilan timnya di Liga Champions musim ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Arsenal berhasil memenangkan enam dari delapan pertandingan di babak League Phase Liga Champions musim ini, mencetak total 16 gol, dan hanya kebobolan tiga gol, serta finis di posisi ketiga.

Arteta mengungkapkan progres timnya dalam konferensi pers menjelang laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan PSV Eindhoven pada Rabu (5/3) pukul 03.00 WIB di Stadion Philips.

"Kami bermain sangat berbeda di kandang dan tandang tahun lalu, terutama di Eropa," ungkap Arteta dilansir dari laman resmi klub.

Baca juga: Jadwal Liga Champions: Real Madrid Vs Atletico Madrid, PSV Vs Arsenal

"Kami jauh lebih konsisten, kami mencetak banyak gol, kami hampir tidak kebobolan apa pun, saya pikir kami kebobolan tiga gol dan jumlah gol terendah yang diharapkan (dilawan) di babak penyisihan grup, itu hebat."

Di musim ini, dalam hal pertahanan di Liga Champions, The Gunners berada di peringkat kedua terbaik setelah Inter Milan yang hanya kebobolan satu gol.

Arsenal juga memiliki angka harapan gol kebobolan (xG conceded) terendah per pertandingan di kompetisi tahun ini, serta menerima paling sedikit tembakan tepat sasaran per pertandingan, yaitu 2,4.

Catatan ini memungkinkan mereka untuk menjaga clean sheet dalam 63 persen pertandingan musim ini.

"Jika Anda melihat sejarah tim yang sangat sukses, catatan pertahanan sangat penting," kata Arteta.

Baca juga: Mikel Arteta Ungkap Rasa Kecewa Usai Arsenal Seri

PSV, yang akan menjadi lawan Arsenal, adalah tim yang finis di posisi ke-14 League Phase dengan rekor 4-2-2.

Mereka melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan Juventus dengan agregat 4-3 dalam dua leg di babak play-off.

Dalam sesi jumpa pers sebelum laga, Arteta menekankan keinginannya untuk melanjutkan performa luar biasa yang telah ditunjukkan timnya dalam kompetisi musim ini.

“Tentu saja, fokus pada apa yang telah kami lakukan dalam kompetisi ini dan mengapa kami melakukannya,” ujarnya.

“Itulah reaksi terbesarnya, karena hal ini tidak terjadi pada tingkat konsistensi seperti itu selama berbulan-bulan tanpa alasan yang jelas, melainkan karena kami memilikinya atau tidak," tutur Arteta.