KOMPAS.com - Kontroversi mewarnai laga Liga Inggris (Premier League) 2025-2026 antara Chelsea Vs Fulham, usai gol Josh King dianulir oleh VAR.
Kepala Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), Howard Webb, secara terbuka mengakui bahwa keputusan tersebut merupakan kesalahan.
Gol Josh King, pemain muda berusia 18 tahun, seharusnya membawa Fulham unggul lebih dulu pada menit ke-22.
Namun, setelah peninjauan panjang oleh asisten wasit video (VAR), gol tersebut dianulir karena dianggap terjadi pelanggaran oleh Rodrigo Muniz terhadap bek Chelsea, Trevoh Chalobah, di area tengah lapangan.
Baca juga: Raheem Sterling Bertahan di Chelsea Hingga Januari 2026 Usai Gagal Dapat Klub Baru
Manajer Fulham, Marco Silva, meluapkan kekecewaannya usai laga yang berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Chelsea.
"Tidak dapat dipercaya gol itu (yang dicetak Josh King) dianulir," ujar Silva.
Dua gol The Blues dicetak melalui sundulan Joao Pedro dan penalti Enzo Fernandez, yang juga terjadi setelah keputusan VAR kontroversial lainnya.
Setelah laga tersebut, pejabat VAR Michael Salisbury bahkan dicopot dari tugasnya untuk laga Liverpool Vs Arsenal sebagai bentuk konsekuensi atas kesalahan ini.
Melalui program Match Officials Mic’d Up yang menganalisis keputusan wasit dan VAR, Howard Webb menegaskan bahwa panduan penggunaan VAR tidak dijalankan dengan benar.
"Itu tidak kontroversial, itu salah," ujar Webb dikutip dari BBC pada Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Chelsea Menyerah, Nicolas Jackson Akhirnya Jadi Gabung Bayern Munchen
"Kami telah menetapkan beberapa prinsip terkait cara kami memimpin pertandingan di Liga Primer dan cara kami menggunakan VAR," lanjutnya.
Webb menjelaskan, intervensi VAR seharusnya dilakukan hanya jika ada bukti yang sangat jelas.
Namun, dalam kasus ini, petugas terlalu fokus pada kontak Muniz dan Chalobah tanpa mempertimbangkan konteks permainan.
"Para pejabat terlalu fokus pada kontak itu, tanpa melihat konteks lengkap tentang bagaimana kejadiannya," tambah Webb.
PGMOL menekankan bahwa mereka telah menetapkan ambang batas tinggi untuk menghukum kontak agar permainan tetap mengalir.